Jakarta- Pada awal tahun 2020 virus covid-19 bermuncul di daerah Wuhan, China. Dimana sudah ada 218 orang Tiongkok yang tertular virus corona dan 4 orang meninggal dunia. Pada tanggal 23 Januari 2020, Pemerintah Tiongkok menutup kota Wuhan yang menjadi pusat munculnya virus corona. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, virus corona telah menyebar ke 18 negara penyebaran ini telah meningkat per tanggal 30 Januari 2020.
Pada tanggal 2 Maret 2020, untuk pertama kalinya pemerintah umumkan dua kasus pasien positif covid-19 di Indonesia yang sontak menghebohkan publik. Masker menjadi sangat langka sebab pemerintah menganjurkan warga memakai masker untuk menghindari penularan covid-19 begitupun dengan hand sanitizer dipakai untuk membunuh virus yang menempal di tangan.
Tenaga Kesehatan (nakes), tenaga medis dan paramedis, memainkan peran yang sangat penting dalam penanganan pandemi covid-19. Mereka rela mengabdi dan berkorban menyelamatkan nyawa.
Idah Faridah, seorang tenaga Kesehatan(nakes) yang di wawancarai tentang permasalahan dan pencegahan terhadap tertularnya covid-19.
"Kecewa dengan apa yang telah kita lakukan resiko sangat tinggi tetapi dengan beberapa bulan kita tidak di bayar dan ada isu-isu untuk penanggulan covid sudah tidak di bayar lagi, dari situ saya Lelah, capek, kecewa tapi karna kita ada niatan ibadah lagi jadi yaudahlah yang penting kewajiban kita ini udah gugur." Kata Idah Faridah tentang tidak di bayarnya pada juni 2021 dimana mereka harus menghadapi resiko tertularnya covid-19.
"Selain APDB juga untuk para perawat-perawat atau nakes yang dirumah sakit mungkin harus mengenal mengenai tata cara isolasi mandiri bagaimana, penggunaan obat-obatnya bagaimana karna pada umumnya pasien omicron ini atau gelombang ketiga mereka hanya membutuhkan perawatan isolasi mandiri." Kata Idah Farida tentang antisipasi para nakes di gelombang ketiga ini untuk menghindari kelelahan nya para nakes.