Mohon tunggu...
Syifa Rafifah Fauziyah
Syifa Rafifah Fauziyah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

hi! i'm syifaraff. yuk, kita belajar menulis bersama

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Lansia Tangguh, Semua Sejahtera

22 Januari 2021   11:01 Diperbarui: 22 Januari 2021   11:07 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang Lansia bernama H. Pupu Saepudin (77 Tahun) asal Sukabumi yang merasa bahagia dikunjungi oleh anak dan cucunya dari Yogyakarta (Dokpri)

Seseorang Lanjut Usia (Lansia) menurut WHO dan UU No.19 Tahun 1998 tentang kesejahteraan lanjut usia adalah seseorang yang berusia 60 tahun ke atas.

Sering kali lansia dianggap menyusahkan bagi orang yang lebih muda. faktor kesehatan yang selalu menurun dan rentan terhadap suatu penyakit menyebabkan orang terdekat dari seorang lansia memperlakukan mereka seperti halnya anak kecil yang tidak bisa mandiri. Hal ini menyebabkan lansia kehilangan kepercayaan dirinya untuk melakukan sesuatu sehingga seringkali merasa tidak ada kasih sayang dari orang sekitarnya yang dicurahkan kepadanya seperti saat masa muda.

Permasalahan psikis post power syndrome atau kondisi dimana seseorang kehilangan posisi maupun jabatan tertentu merupakan kondisi psikis yang seringkali dialami lansia sehingga membuat dirinya merasa tidak disegani, dihargai atau dihormati. Ditambah dengan rasa kesepian akibat kehilangan pasangan hidup maupun rekan-rekan yang seusia memicu rasa frustasi yang menyebabkan hilangnya perasaan bahagia yang ia miliki.

Lalu bagaimana caranya lansia dan orang disekitar lansia sama-sama merasa sejahtera?

Pemerintah telah memikirkan bagaimana seorang lansia dan orang disekitarnya merasa sejahtera. Dari kementrian Kesehatan RI meluncurkan Aksi Rencana Nasional (RAN) Kesehatan Lanjut Usia tahun 2020-2024 pada Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) tahun 2020 dengan harapan seluruh masyarakat terutama keluarga dapat memberikan kasih sayang, mendampingi, dan mendukung lansia untuk menjadi lansia yang sehat, aktif dan produktif.

Selain itu, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) memiliki program kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga (KKBPK) yang membentuk kelompok kegiatan Bina keluarga Lansia (BKL) untuk meningkatkan pengetahuan serta  keterampilan keluarga lansia dan keluarga yang memiliki anggota keluarga di atas 60 tahun dalam pengembangan, pengasuhan, perawatan dan pemberdayaan lansia agar dapat meningkatkan kesejahteraannya.

Dalam tingkat desa, masyarakat membuat POSYANDU (pos pelayanan terpadu) yang tidak hanya di buat untuk balita, namun ada juga yang khusus lansia. Posyandu lansia dibentuk sebagai kegiatan pengecekan kesehatan dasar bagi lansia terutama bagi lansia yang sulit menjangkau rumah sehat seperti puskesmas, klinik, maupun rumah sakit yang dibentuk oleh dan dari masyarakat untuk masyarakat yang tentuya dibantu oleh petugas kesehatan tingkat Kecamatan (Puskesmas) atau kader kesehatan yang telah mendapat pelatihan kesehatan umum.

Lansia Tangguh dan keluarga sejahtera dapat dipersiapkan bagi setiap orang sebelum menjelang masa senjanya. Adapun hal-hal yang dapat dipersiapkan secara individu dan dapat dilakukan secara bersama-sama dengan keluarga agar terbiasa sebelum menjelang masa senja yaitu:

  • Perhatikan faktor kesehatan : Dengan memperhatikan kesehatan seperti rajin berolahraga, menghirup udara segar, mengkonsumsi makanan sehat dengan tidak mengkonsumsi garam, minyak dan gula berlebih, tidak merokok, rutin melakukan cek kesehatan agar jika ada suatu penyakit dapat diketahui sedini mungkin supaya mudah disembuhkan. Selain itu dengan memperhatikan faktor kesehatan seseorang dapat menjadi lebih sehat pada usia senjanya dibanding dengan lansia pada umumnya.
  • Finansial yang bagus : Dengan memiliki finansial yang baik seperti tidak memiliki hutang sehingga memberatkan keluarga serta memiliki dana pensiun tetunya seorang lansia tidak akan menjadi beban keluarga maupun lingkungannya saat usia senja kelak. Dana pensiun tidak melulu didapatkan dari kantor dimana seseorang bekerja, karena banyak kantor yang tidak menyediakan dana pensiun bagi karyawannya yang sudah lanjut usia. Sehingga wajib bagi kita untuk memiliki dana pensiun berupa tabungan, asuransi maupun investasi apapun itu
  • Mau belajar : Dengan rasa keingin tahuan dan rasa ingin belajar menjadikan kita tidak ketinggalan akan kecanggihan teknologi. Sehingga saat tua nanti, kita secara mandiri dapat dengan mudah mengoperasikan suatu teknologi baru untuk membantu kita. Seperti memanggil ojek dengan suatu aplikasi untuk mengantar kita ke toserba, dll.
  • Religius : Menjadi manusia yang cinta akan agama dan Tuhannya merupakan kewajiban setiap manusia yang memiliki kepercayaan. Dengan menjadi manusia yang religious akan menjadikan manusia hidup lebih tenang dan selalu berpikir positif akan kehidupan yang sedang dijalani. Selain itu, hidup religius juga merupakan suatu bekal manusia untuk menjalani kehidupan selanjutnya.

Pada masa pandemi virus Covid-19 yang belum juga usai. Tentunya lansia menjadi manusia yang paling rentan akan terserang virus Covid-19 ini. Setiap orang sudah mulai gelisah dan tidak nyaman untuk berada dirumah terus menerus, begitupun dengan lansia. Hal ini juga akan menyebabkan tingkat stress berlebih kepada lansia karena meraka merasa seperti terisolasi dan terkurung. Jika lansia sudah merasa stress maka keluarga di sekitarnyapun juga akan merasakan stress akibat kebingungan membuat lansia dirumahnya kembali normal. Maka dari itu keluarga disekitar lansia diharuskan cerdik dalam merawat lansia seperti olahraga ringan, membaca buku, dan lain-lain agar lansia tidak merasa stress berlebih dan wajib memberi makan makanan yang memenuhi kebutuhan gizi lansia agar lansia menjadi lansia yang sehat dan sistem imunitas tubuhnya baik sehingga tidak mudah terserang virus Covid-19.

Suatu bentuk dukungan keluarga merupakan hal yang sangat dihargai dan tak ternilai bagi lansia karena mereka akan merasa sangat dihargai dan diperhatikan. Dukungan keluarga ditengah keterbatasannya dapat dijadikan sebagai energi positif bagi lansia untuk termotivasi menjadi lansia yang bahagia, sehat jasmani maupun rohaninya, aktif, dan tangguh sehingga tercipta keharmonisan antara lansia, keluarga, dan lingkungan sekitar lansia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun