Mohon tunggu...
Syifa Kamila
Syifa Kamila Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

PKBM Pemuda Pelopor, Wujudkan Program SERU (Senang, Efektif, Ramah dan Usaha)

29 Maret 2019   12:27 Diperbarui: 29 Maret 2019   13:13 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Ketua PKBM Pemuda Pelopor, Rita Kurniati Nurian, S.Kom mempraktikkan progam SERU (Senang, Efektif, Ramah, dan Usaha), Selasa (26/3/2019) di Jalan Siliwangi Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi. Hal tersebut merupakan program ajaran baru yang dilakukan PKBM Pemuda Pelopor agar lebih menarik minat belajar siswa-siswinya.

Kompasiana, Sukabumi -  Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Pemuda Pelopor mengembangkan program ajaran baru yaitu SERU (Senang, Efekif, Ramah, dan Usaha) yang dimulai sejak pertengahan Maret 2019 ini.

Menurut pendiri PKBM Pemuda Pelopor, Rita (37), program ajaran SERU yang baru diresmikan pertengahan maret lalu ini akan sangat efektif jika dipraktikkan di jaman seperti sekarang, kenapa? karena yang pertama, kita harus menciptakan suasana senang antara siswa dan pengajar. Jika sudah ada suasana senang diantara keduanya akan membuat proses belajar mengajar lebih santai. Selanjutnya yaitu Efektif, penyampaian ilmunya tidak seperti sekolah fomal yang terlalu kaku, melainkan dengan semudah mungkin. Karena latar belakang siswa disini dari berbagai usia dan  berbagai daya tangkap yang berbeda, jadi harus efektif dalam menyampaikan setiap materinya.  Yang ketiga yaitu Ramah, memberikan kenyamanan kepada seluruh siswa, dengan menjemput siswa kerumahnya langsung untuk pergi sekolah, melakukan home visit yaitu berdiskusi dengan wali murid tentang alasan tidak sekolah sebelumnya dan menjauhkan kekerasan ataupun bulying. Yang terakhir yaitu Usaha, PKBM Pemuda Pelopor ini mengharapkan kemandirian para siswanya melalui kegiatan berwirausaha. Progam tersebut juga dilakukan agar lebih menarik minat belajar para siswanya.

PKBM yang didirikan tahun 2016 di  Jalan Siliwangi, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi ini meskipun di tengah keterbatasan fasilitasnya, mampu mencetak sejumlah prestasi, seperti menjadi satu-satunya sekolah yang ramah anak se- Jawa Barat atau bahkan se-Indonsia. Salah satu pengajarnya mengikuti lomba di tingkat kota dan berhasil mewakilkan kota Sukabumi ketingkat provinsi kategori Guru Tenaga Kependidikan Berdedikasi dan Berprestasi. Tutor lainnya juga mewakili kota Sukabumi menjadi tutor terbaik 2018. Diawal-awal berdirinya PKBM ini lagsung diundang untuk mewakilkan PKBM melampaui 13 PKBM lain yang ada di Kota Sukabumi. Prestasi lainnya yaitu ketika Olimpiade Olahaga se PKBM yang ada dikota Sukabumi berhasil membawa pulang 4 piala.

Siswa siswi disini kebanyakan berasal dari usia sekolah bahkan ada juga yang sudah berusia 50 tahun. Dengan jumlah siswanya dimulai dari paket A yang setara dengan SD sebanyak 12 orang, paket B setara SMP sebanyak 32 orang, dan paket C yang setara dengan SMA sebanyak 57 orang dengan awalnya yang hanya memiliki lima siswa. Lima siswa pertama ini berasal dari lingkungan sekitar PKBM Pemuda Pelopor dan sekarang melakukan door to door atau mendata dari rumah ke rumah calon siswa dengan jumlah tutor pengajar 12 orang secara suka rela tanpa dibayar.

Gambar 2.  Kegiatan belajar mengajar PKBM Pemuda Pelopor di Jalan Siliwangi, Cikole, Kota Sukabumi.
Gambar 2.  Kegiatan belajar mengajar PKBM Pemuda Pelopor di Jalan Siliwangi, Cikole, Kota Sukabumi.

PKBM Pemuda Pelopor  memiliki sekitar 101 siswa yang berasal dari masyarakat tidak mampu sekitar Cikole. Di PKBM, sebagian besar siswanya belajar tanpa menggunakan seragam sekolah. Kondisi ruang kelasnya pun hanya bertempat di teras rumah. Waktu belajar di PKBM Pemuda Pelopor  berbeda dengan sekolah pada umumnya. Siswa belajar pada hari Jumat, Sabtu, Minggu Senin dan Selasa. Materi yang diajarkan di sekolah paket ini sama seperti sekolah formal,  mempelajari matematika, bahasa Indonsia, bahasa Inggris dan lain-lain. Perbedaannya yaiu life skill wirausaha hidroponik dan TBM (Tempat Baca Masyarakat).

Rita (37) berharap masalah pendidikan ini jangan sampai putus sampai di sini saja dan supaya berkembang terus sampai ke generasi selanjutnya. Mudah-mudahan Dinas Pendidikan Kota Sukabumi juga dapat memperhatikan kekurangan prasarana kebutuhan pembelajaran dan alat alat yang lain untuk mengembangkan pendidikan ini, jelas Rita. (Syifa Kamila)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun