Mohon tunggu...
Syifaa Tsaaniyatun Nisaa
Syifaa Tsaaniyatun Nisaa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa penerima Beasiswa Unggulan Kemendikbud RI program studi Diploma 4 Perhotelan Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti

Mahasiswa penerima Beasiswa Unggulan Kemendikbud RI program studi Diploma 4 Perhotelan Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Dampak Terlalu Banyak Mengonsumsi "Daging" bagi Kesehatan

29 Juli 2021   23:01 Diperbarui: 30 Juli 2021   00:55 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Halo semua, kembali lagi bersama saya Syifaa Tsaaniyatun Nisaa mahasiswa penerima Beasiswa Unggulan KEMENDIKBUD RI Program Studi Diploma 4 Perhotelan 2019 Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti.

Perayaan hari raya idul adha atau sering kita sebut sebagai hari raya idul qurban memang identik dengan penyembelihan hewan qurban salah diantaranya sapi dan kambing. Pada saat perayaan idul adha tiba para umat muslim biasanya berkumpul dengan keluarga, saudara dan kerabat kerabatnya untuk merayakan dan menikmati berbagai olahan daging kurban. Hampir seluruh masyarakat Indonesia menyukai berbagai olahan daging seperti sate, gulai dan rending. Oleh karena itu Daging sering menjadi makanan favorit dan tentunya sangat menggugah selera makan.

Dengan keadaan Idul adha seperti sekarang ini sedang dalam keadaan Pandemi Covid -19, ternyata tidak menyurutkan niat orang orang untuk melakukan qurban. Tidak sedikit pula tetangga yang masih tetap ingat untuk membagikan daging qurbannya tersebut walau harus menggunakan protokol kesehatan yang cukup ketat. Banyak nya daging pada saat qurban datang, ditambah dengan berkumpulnya keluarga dirumah karena keadaan pandemi, membuat kami hampir tiap hari selalu menyantap daging qurban bersama karena tidak ada lagi kegiatan yang bisa dilakukan selain diam dirumah, belajar dirumah, bekerja dari rumah. Otomatis mau tidak mau semua anggota keluarga pasti akan ikut memakan hidangan tersebut.

Akan tetapi dibalik kelezatan dari daging sapi, jika dikonsumsi secara berlebihan bisa menyebabkan berbagai gangguan pada kesehatan kita. Memang benar apa kata pepatah, yang berlebihan itu tidak lah baik. Ada kala nya di hari biasa kita jarang ntuk memakan daging sapi, karena harganya yang cukup mahal jika dibandingkan dengan daging ayam. Sedangkan ketika musim qurban daging sapi pasti akan ada disetiap rumah yang dikirim oleh tetangganya yang berqurban. Sehingga terkadang, konsumsi daging sapi tidak terkontrol karena banyaknya daging sapi yang berada dirumah. Adakala nya daging sapi langsung dimasak dalam waktu satu minggu tiap hari berturut turut memasak hidangan daging qurban dengan alasan agar kulkas tidak penuh dengan daging qurban.

Namun ternyata, terlalu banyak mengkonsumsi daging sapi tidak baik untuk kesehatan, banyak dampak yang akan terjadi jika kita terlaku banyak mengkonsumsi daging sapi. Berikut dibawah ini dampak dari terlalu banyak mengkonsumsi daging sapi.

1. Sembelit

Klikdokter.com
Klikdokter.com

Daging memang mengandung banyak protein yang baik, akan tetapi kandungan serat yang terdapat dalam daging tidak cukup untuk membantu dalam proses pencernaan ditubuh kita, oleh karena itu sering kali kita merasa begah atau susah buang air besar (sembelit).

Sembelit ini merupakan salah satu gangguan yang terjadi pada bagian pencernaan yang mengakibatkan seseorang kesulitan saat melakukan Buang air Besar (BAB) yang disebabkan oleh kekurangan serat yang dialami oleh tubuh.

Saat musim qurban kita kadang tidak bisa mengontrol jumlah daging yang kita konsumsi, sehingga kurangnya serat yang terkandung dalam daging yang dikonsumsi, akan membuat perut menjadi sembelit. Kita harus bisa mengontrol makanan dengan menyeimbangkan antara serat yang kita makan dibandingkan dengan kandungan lainnya. 

2. Ganguan jantung

Gaya.tempo.com
Gaya.tempo.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun