Mohon tunggu...
Syifaa salsabiil
Syifaa salsabiil Mohon Tunggu... Mahasiswa - ebil

bismillah

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Waspada Resesi Ekonomi

20 Januari 2022   23:00 Diperbarui: 20 Januari 2022   23:45 493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

WHO atau badan kesehatan dunia menetapkan pandemic dari awal maret 2020 yang bahkan masih kita rasakan dikarenakan adanya ancang - ancang menghadapi gelombang varian baru Omicron yang menyebabkan guncangan ekonomi tak terduga salah satunya mengakibatkan tutupnya jalur keluar masuk luar negri. 

Sedangkan Indonesia adalah Negara kepulauan yang bergantung pada pariwisata, maka akan sangat berpengaruh kepada tingkat kesejahteraan ekonomi masyarakat yang dapat dilihat dari penurunan daya beli masyarakat yang menyebabkan terjadinya  resesi ekonomi.

Resesi sendiri adalah terjadinya penurunan aktivitas ekonomi dalam suatu Negara selama beberapa bulan. Setelah 22 tahun berlalu Indonesia kembali mengalami resesi pada 2020 kemarin karena terjadinya pandemi, akankah Indonesia mengalami resesi kembali di 2022?, dengan munculnya varian covid baru dan adanya perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mari kita bahas dengan menganalisis indicator Negara dalam keadaaan resesi.

Dengan beberapa indicator Negara di fase resesi ekonomi seperti

Pertama Ketidakseimbangan antara produksi dan konsumsi

Inflasi menyebabkan ketidakseimbangan antara produksi dan konsumsi, maka secara tidak langsung inflasi berkontribusi kepada resesi ekonomi, karena inflasi harga bahan pokok menjadi mahal dan tentu pekerja/ buruh akan mendesak untuk menaikkan upah minimum, jika upah minimum di tetapkan di atas angka inflasi yang tujuan awalnya untuk menaikkan taraf hidup pekerja maka akan terjadinya kenaikkan harga produksi dan akan menurunkan jumlah produksi (PDB) yang membuat kelangkaan barang, dan juga di sisi lain kenaikkan harga produksi yang akhirnya menimbulkan penurunan daya beli masyarakat, yang akan membuat perusahaan mengambil keputusan mengurangi karyawan sehingga  ,dan dapat kita ketahui diawal tahun 2022 ini terdapat tanda akan terjadinya inflasi, dengan melambungnya bahan pokok seperti  sayur mayur, telur, cabai rawit hingga minyak goreng. 

Khususnya minyak goreng yang sedang mengalami fluktuasi dan kenaikan tajam. Ironis melihat Indonesia sendiri merupakan Negara penghasil sawit tebesar dunia, kenaikan ini sendiri dipicu karena terjadinya krisis energi di beberapa Negara, dan Bank Indonesia memprekdiksikan inflasi mencapai 4% di 2022 ini.

Kedua dalam keadaan tak terduga seperti serangan teroris atau bencana alam

Bencana alam salah satu kejadian tak terduga yang sangat berpengaruh pada tingkat produksi. Bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, banjir dll, akan merusak bangunan pabrik, bahan baku dan akan menghambat produktivitas pekerja. Contohnya badai La nina menyebabkan kegagalan panen cabai rawit sehingga menyebabkan stok cabai menipis, dan pada akhirnya akan menghambat produksi perusahaan yang mengandalkan cabai untuk produknya.

Ketiga pengangguran

Pasca gejolak tinggi pandemi ini banyak sekali perusahaan yang gulung tikar, dengan biaya produksi yang melambung sedangkan konsumsi yang tidak banyak, perusahaan besar bertumbangan dan penutupan cabang dilakukan, maka terjadilah pemutusan hubungan kerja (yang besar) yang mengakibatkan menurunnya kesempatan kerja, dengan begitu jumlah pengangguran akan meningkat juga dengan meningkatnya teknologi tentu perusahaan akan memilih cara yang lebih efisien dalam menjalankan usahanya, juga maraknya tenaga kerja asing yang dinilai lebih menguntungkan. Contoh dari penutupan gerai perusahaan: matahari departemen store, Ramayana, giant.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun