Mohon tunggu...
Syifa Alevia
Syifa Alevia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang Mahasiswa

Gunakan media untuk menambah wawasan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Makanan Khas Minangkabau untuk Berbuka Puasa

16 Maret 2021   20:00 Diperbarui: 16 Maret 2021   20:03 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tidak terasa nih, akhirnya bulan puasa sebentar lagi akan tiba. Tentunya banyak di antara kita yang mulai mencari ide ide masakan yang nantinya akan hidangkan sebagai menu perbukaan puasa, bahkan sudah ada yang mulai mempersiapkan apa saja yang akan dijadikan hidangan pada saat lebaran nanti. 

Berbicara mengenai makanan, setiap daerah tentu memiliki makanan makanan yang menjadi ciri khas dari masing-masing daerahnya. Nah, daerahku adalah salah satu daerah yang juga menyambut bulan Ramadhan ini dengan sangat meriah. Ketika menjelang waktu berbuka puasa, akan banyak sekali makanan yang dijajakan di pinggir pinggir jalan yang dapat dibeli sebagai pelengkap hidangan berbuka puasa. 

Berhubung saya berasal dari keluarga minang, tentunya kami tidak akan terlepas dari menu menu masakan khas minang. Biasanya mama akan membuat makanan yang menjadi khas Minang Kabau seperti rendang, sebagai salah satu menu perbukaan keluarga kami. Siapa sih yang gak tau sama rendang? Rasa pedas yang dipadukan dengan gurihnya daging rendang, menjadikannya salah satu primadona masakan yang menjadi favorit banyak orang. 

Rendang termasuk dalam list 50 makanan terenak di dunia. Dan mengejutkannya lagi, rendang berada di posisi pertama dalam list tersebut. Pada tahun 2011 bulan Juli, CNN Go’s menobatkan rendang sebagai makanan terenak pada peringkat ke-11. Tak disangka-sangka, pada bulan September di tahun yang sama, rendang naik ke peringkat pertama, lho! Keren bukan? Kita sebagai bangsa Indonesia pasti bangga banget mendengar kabar ini!.

Selain rendang, untuk berbuka puasa saya biasanya juga sering membeli lemang tapai sebagai menu tambahan untuk perbukaan puasa. Lemang tapai merupakan makanan khas dari suku Minang. Makanan ini sudah banyak dijual di berbagai daerah, tidak hanya di Sumatera Barat saja. Lemang sendiri terbuat dari ketan putih. Rasanya yang legit dan bercampur antara manis dan asam membuatnya menjadi kesukaan banyak orang. ngomong ngomong tentang lemang tapi, penasaran gak sih gimana cara pembuatannya? Yuk kita bahas bareng bareng!

Cara membuatnya sangat mudah lho guys! Pertama-tama, ketan dicuci agar bersih dan kemudian rendam ketan tersebut sekitar 1 jam, setelah itu angkat dan tiriskan. Kemudian campurkan ketan dengan garam, aduk hingga merata. 

Setelah itu, masukkan beras ketan ke dalam cetakan lontong yang telah dilapisi dengan daun pisang. Selanjutnya, kita akan membuat kuah lamang hitam. Siapkan air mendidih untuk merebus ketan tersebut dan tuangkan sedikit minyak ke dalam air mendidih. Rebus ketan lamang sekitar 3-4 jam hingga ketan lamang menjadi matang, kemudian tiriskan.

Oke selanjutnya kita lanjut ke langkah pembuatan tapainya ya guys!. Yang harus dilakukan ialah cuci bersih ketan hitam dan rendam selama 1 jam. Kukus ketan hitam sekitar 1 jam sampai ketan matang dan kemudian tiriskan hingga dingin. Setelah itu, taburi ketam hitam dengan ragi dan aduk sampai rata. Langkah terakhir ialah masukkan ketan hitam ke dalam toples dan tutup rapat untuk difermentasi selama 3 hari. Setelah 3 hari, lamang tapai siap disantap!

Nah, berhubung kita udah selesai memasak lemang tapai, gimana kalau kita lanjut ke langkah langkah pemasakan rendang? Yuk kita cobain buat rendang dengan mengikuti langkah langkah di bawah ini!

Pertama-tama masukkan santan dan bumbu halus ke dalam wajan dengan api sedang. Bumbu halus ini terdiri dari cabe merah, bawang putih, jahe, ketumbar bubuk, dan pala. Jumlah bahan-bahan ini bisa kamu sesuaikan dengan selera dan berapa banyak porsi yang diinginkan, ya! Kemudian masukkan juga daun kunyit, daun jeruk, serai, lengkuas, kapulaga, bunga lawang, dan asam kandis. 

Bumbu-bumbu yang sudah tercampur diaduk terus agar santannya tidak pecah. Setelah santan mendidih dan sedikit mengental, masukkan potongan daging dan tambahkan garam secukupnya, jangan lupa untuk mengecilkan api kompor, ya!. Aduk terus hingga kuah mengental dan rendang menjadi kering dan berwarna coklat gelap. Rendang pun siap disantap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun