Mohon tunggu...
Syasya Salsabiela
Syasya Salsabiela Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Geofisika dan Meteorologi IPB

Hobi nonton film

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Manajemen Sumber Daya Keluarga pada Keluarga yang Tinggal di Daerah Pegunungan

23 November 2022   14:20 Diperbarui: 23 November 2022   14:23 587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Manajemen sumberdaya keluarga merupakan proses keputusan yang diambil oleh seseorang atau keluarga dalam proses-proses manajemen. Sistem keluarga ditekankan pada subsistem manajerial. 

Terdapat 2 jenis sistem keluarga, yaitu morfogenik yang berdefinisi keluarga adaptif dan morfostatik yang berdefinisi keluarga tertutup sehingga melakukan koreksi terhadap anomali. 

Salah satu proses manajemen adalah klasifikasi nilai. Nilai merupakan struktur psikis seseorang yang mempengaruhi keinginan dan tujuan hidup orang tersebut. Hal tersebut menjadikan nilai merupakan alasan seseorang dalam bersikap.

Bentuk Sosial, Ekonomi, Budaya, Pendidikan dan Pekerjaan di Daerah Pegunungan

Kegiatan sosial ekonomi pada masyarakat pegunungan masih bergantung pada alam. Hal ini dapat dilihat dari mata pencaharian masyarakat pegunungan yang sebagian besar bekerja sebagai petani atau buruh tani. 

Selain itu, mayoritas masyarakat pegunungan bekerja sebagai pekerja serabutan. Aktivitas sosial ekonomi masyarakat yang bergantung pada alam berdampak positif karena mereka turut mengelola hutan dengan baik. 

Nilai budaya sulit untuk diubah karena merupakan komposisi psikis seseorang. Masyarakat pegunungan masih sangat menghormati nilai budaya dari adat istiadat mereka. Masyarakat pegunungan juga sangat menjunjung tinggi gotong royong. 

Masyarakat yang tinggal di pegunungan memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda. Ada yang berpendidikan tinggi dan ada yang berpendidikan rendah, mayoritas masyarakat yang berpendidikan rendah bekerja sebagai buruh tani. 

Menurut hasil wawancara dengan narasumber masyarakat pegunungan dengan tingkat pendidikan formal masih rendah, untuk orang tua mayoritas hanya berpendidikan hingga tamat SD/SMP sedangkan untuk para pemuda biasanya hanya sampai tamat SMA/SMK, jarang ada yang melanjutkan pendidikannya hingga kuliah. 

Bagi masyarakat pegunungan atau sekitar bukit, berladang merupakan kegiatan utama sosial bagi masyarakat pegunungan dan juga untuk memenuhi kebutuhan hidup serta melestarikan lingkungan ekologi yang melekat dalam kehidupan sehari-hari mereka. 

Kegiatan ini masih menjadi model pertanian yang dipraktikkan hingga saat ini, meskipun sistem pertanian sekarang telah berkembang sebagai alternatif sistem pertanian seperti sistem agraria.

Hal ini sesuai dengan hasil dari wawancara kelompok kami yang menyatakan bahwa mayoritas pekerjaan di daerah pegunungan adalah pertanian atau berladang.

Bentuk Pengambilan Keputusan di Daerah Pegunungan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun