Mohon tunggu...
Syarif Abdurrahman
Syarif Abdurrahman Mohon Tunggu... -

pendidikan untuk semua, semua untuk pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Untuk Apa Kita Berpendidikan Tinggi?

1 Februari 2015   06:08 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:00 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Untuk saya pendidikan yang tinggi adalah keharusan agar kita bisa menaikan derajat kita dan lebih berguna bagi sesama. Saya dari keluarga sederhana yang pekerjaan bapak hanya sebagai guru ngaji dari kampung ke kampung. Dahulu buat saya pendidikan yang tinggi hanya sebuah impian karena banyak diantara keluarga besar jangankan bisa lulus diperguruan tinggi lulus SMA pun itu sesuatu yang belum terjadi, saya yang termasuk yang seharusnya hanya berpendidikan di tingkat SD namun karena adanya bantuan dari dari orang tua asuh bisa melanjutkan di tingkat MTs/SMP dengan biaya gratis, begitu pula ketika harus melanjutkan di tingkat SMA sesuatu yang belum terjadi dikeluarga besar kalaupun ada biasanya tidak sampai lulus karena biaya namun lagi lagi ada orang tua asuh yang berbaik hati untuk membantu jika bisa masuk disekolah SMA favorit di Jakarta Utara. Suatu keniscayaan bisa tetap bersekolah walaupun tak ada dana. Bahkan ketika ingin melanjutkan keperguruan tinggi awalnya tidak ada yang mendukung dari keluarga karena keterbatasan biaya. Namun teman teman mentoringlah yang mau patungan membiayai biaya masuk perguruan tinggi. Dan ketika sudah masuk saya harus bersusah membiayai sendiri biaya pendidikan dengan mencari beasiswa kemana-mana hingga lulus S1.

Semua itu saya lakukan karena pendidikan merupakan ilmu yang dapat kita pelajari. Dengan kata lain, pendidikan sangat erat kaitannya dengan pengetahuan. Di era globalisasi seperti sekarang ini, pendidikan memiliki peranan yang penting dalam meningkatkan taraf hidup. Bahkan, sebuah penelitian di Amerika Serikat menyatakan bahwa tingkat kesejahteraan pada umumnya sangat bergantung pada tinggi rendahnya tingkat pendidikan. Seseorang dengan pendidikan yang tinggi akan memiliki tingkat kesejahteraan yang baik, sebaliknya seseorang dengan pendidikan yang rendah akan memiliki tingkat kesejahteraan yang kurang baik. Mungkin anggapan itu tidak benar seutuhnya, banyak orang di luar sana yang berpendidikan rendah, tetapi mereka mempunyai tingkat kesejahteraan yang tinggi. Pendidikan yang tinggi memang bukan suatu syarat mutlak untuk mencapai kesuksesan. Tetapi, paling tidak pendidikan dapat memberikan jaminan bagi kehidupan seseorang. Semakin ketat persaingan yang terjadi membuat peranan pendidikan semakin penting. Tidak kita pungkiri bahwa sebagian besar orang yang berpendidikan tinggi lebih cerdas dalam menyelesaikan masalah yang di hadapinya. Pendidikan pun secara tidak langsung dapat mempengaruhi pola pikir dan perilaku seseorang. Pendidikan itu ibarat bekal di masa depan dimana semakin ketatnya persaingan antara masing-masing pribadi.

Di era modern seperti sekarang ini, banyak kendala yang harus di hadapi untuk dapat memperoleh pendidikan yang tinggi. Salah satu dari kendala itu adalah besarnya biaya yang harus di keluarkan untuk mengayom pendidikan. Banyak orang-orang yang berkeinginan untuk melanjutkan pendidikan tetapi mereka terpaksa menyurutkan keinginannya karena kekurangan biaya. Keadaan seperti ini tentunya sangat mengiris hati. Tidak kita pungkiri, semakin tinggi pendidikan maka semakin besar pula biaya yang harus di keluarkan. Apakah hanya orang-orang yang berkecukupan yang berhak untuk memperoleh pendidikan yang tinggi? Ini sangat tidak adil bukan?

Memang sudah seharusnya pemerintah memberikan bantuan bagi mereka yang tidak mampu dan ingin melanjutkan pendidikannya. Sungguh amat disayangkan bila seorang yang seharusnya menjadi generasi penerus bangsa harus pupus cita-citanya hanya di karenakan kekurangan biaya. Tentunya pasti banyak masyarakat di berbagai negara yang mengalami hal serupa. Mereka terpaksa harus berhenti sekolah karena tidak berkecukupan dan akan membuat mereka merasa putus asa. Tentunya ini sangat memprihatinkan.

Keadaan yang sulit memang bila berada di posisi seperti itu, tapi satu hal yang perlu kita ingat, “ Dimana ada kemauan disitu akan ada harapan . ” Kita harus yakin, tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Selama kita berkemauan keras dan berusaha maksimal, semua itu mungkin akan terjadi.

Memang tentunya tidak mudah untuk mendapatkan apa yang kita inginkan, di butuhkan kemauan, doa, dan usaha yang gigih. Seperti apa yang di katakana oleh Thomas Alva Edison, “ Genius is 1 percent inspiration and 99 percent perspiration .” Kemampuan otak itu 1 persen, 99 persen adalah usaha dan kerja keras. Mungkin beberapa orang beranggapan, “ Aku tidak sepintar dia yang bisa mendapatkan beasiswa itu. ” Tapi pada nyatanya, semua orang bisa untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan bila mereka mau bekerja keras dan tidak pernah takut akan kegagalan. Biaya tidak boleh kita jadikan alasan untuk meraih cita-cita. Anggaplah kendala itu sebagai tantangan yang harus kita lalui agar kita selalu berusaha dalam mencapai segala sesuatunya.

Pendidikan secara tidak langsung dapat mempengaruhi berbagai aspek dalam kehidupan kita. Mengeyam pendidikan tinggi bukan hanya sekedar mendapatkan ijazah. Ijazah hanyalah selembar kertas yang mungkin sekarang dapat kita beli dengan uang. Ijazah bukanlah tujuan utama untuk megenyam pendidikan. Perlu kita ketahui, pendidikan sebenarnya bertujuan untuk mengembangkan kemampuan, membentuk watak , dan tentunya mengajarkan kita untuk menjadi seseorang yang bertanggung jawab. Intinya, education is very important.

Sekarang motivasi pendidikan saya bisa tersalurkan keempat adik dan satu kakak saya dengan bisa mendapat gelar sarjana bersama sama ditahun 2015 ini. Hal yang dulu tak mungkin menjadi mungkin karena keinginan yang kuat untuk berubah. Begitu pula saya dengan S1 membuat saya tidak menjadi puas sehingga melanjutkan kejenjang S2 hingga akhirnya ditahun ini pula cita-cita itu terwujud menjadi lulus Magister Pendidikan. Semoga pendidikan yang diraih bukan hanya motivasi pribadi tetapi bisa tersalurkan ke anak didik maupun ke anak kandung agar mengikuti jejak orang tuanya bisa berpendidikan setara dengan orang tuanya bahkan bisa tinggi lagi sesuai dengan pepatah “TUNTUTLAH ILMU SETINGGI-TINGGINYA DAN JANGAN PERNAH BERHENTI UNTUK MEGEJAR CITA-CITA .”

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun