Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 49 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Soal Rezeki Taman Bacaan, Jangan Iri pada Rezeki Orang Lain

12 Mei 2023   19:57 Diperbarui: 12 Mei 2023   19:59 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Maaf ya buat yang membaca, sama sekali nggak ada maksud riya apalagi sombong. Cuma mau menulis bahwa "rezeki siapapun tidak akan pernah tertukar". Sekeras apapun berjuang dan berjibaku, bila nggak rezekinya ya nggak bakal dapat. Percayalah dan nggak usah khawatir soal rezeki. Apalagi iri dengan rezeki orang lain sampai ingin merampasnya, jangan!

Ini contoh rezekinya Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak. Hari ini (12/5/2023) tanpa disangka, 1) TBM Lentera Pustaka kedatangan teman-teman pendirinya yang ber-aksi sosial, motivasi anak-anak dan donasi buku lalu menyerahkan donasi sebesar Rp. 9 juta dan 2) Pendiri TBM Lentera Pustaka 2 hari kemarin mengajar sertifikasi DPLK lalu dibayar Rp. 21 juta. Alhamdulillah banget kan. Semuanya masuk ke kas TBM Lentera Pustaka. Untuk nambahin biaya operasional, honor wali baca, bayar listrik dan wifi, dan aktivitas literasi berbiaya lainnya. Alhamdulillah ya Allah, rezekinya taman bacaan.

 

Sadarilah, rezeki siapapun nggak akan tertukar dan tidak pernah tertukar. Karena Allah SWT telah memberikan rezeki pada setiap hamba-Nya sesuai dengan porsinya masing-masing. Tidak perlu khawatir sola rezeki. TBM Lentera Pustaka pun tidak pernah meminta-meminta tapi rezekinya datang sendiri. Asal terus perbaiki niat, baguskan ikhtiar dan perbanyak doa plus jaga relasi dengan orang-orang baik.

Lagi pula kadar rezeki setiap orang juga beda-beda. Lebih atau cukup itu relatif. Besar kecil pun relatif, tergantung bagaimana cara mendapatkannya dan untuk apa digunakan rezeki itu? Asal jalannya halal, bukan sebaliknya. Rezeki itu tergantung niat baiknya, kerja kerasnya, dan untuk apa rezeki itu digunakan?

Rezeki memang sudah dijamin Allah SWT. Tapi bukan berarti bermalas-malasan. Apalagi berjuang cari rezeki dari ,"merampas" yang bukan haknya. Lalu digunakan untuk hal-hal yang tidak ada manfaatnya? Yah sudah pasti, rezekinnya jadi seret. Bila ada yang rezekinya sempit atau nggak lancar, bisa jadi karena niatnya dan ikhtiarnya bermasalah. Jadi, nggak usah pusing sama rezeki. Cukup berbuat baik saja di mana saja, kapan saja, dan kepada siapa saja. Baik dulu, baik lagi, dan baik terus itulah resep mendatangkan rezeki yang paling sederhana. Jangan banyak mengeluh apalagi memendam rasa iri atau benci pada siapapun. Bakal jauh dari rezeki, bila hati dan pikiranhya sudah jelek.

Ketahuilah, rezeki itu hanya datang kepada mereka yang memang berhak menerimanya. Dari mana saja dan kapan saja. Maka tidak perlu khawatir dan iri dengan rezeki orang lain. Semuanya memang sudah pantas untuk kita, sesuai niat, pikiran, dan perilaku kita sendiri. "Dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu. (At-talaq: 3).

 

Bila hari ini, masih ada pertanyaan. Mengapa orang lain bisa mendapatkan rezeki yang melimpah, sedangkan orang lain lagi mengalami kesulitan. Introspeksilah, sudah baik, syukur, dan sabar belum? Salam literasi #RezekiTBM #TamanBacaan #TBMLenteraPustaka

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun