Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 49 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kisah Pohon Nangka di Taman Bacaan, Mau Baik atau Jahat?

7 September 2022   08:12 Diperbarui: 7 September 2022   08:19 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Di Kebun Baca TBM Lentera Pustaka sering ada buah nangka bergelantungan. Tanpa direncanakan, pohon nangka di situ jauh lebih dulu tumbuh sebelum taman bacaan berdiri. Dulu, pohon nangka itu berbuah besar dan rasanya manis luar biasa. 

Tapi kini, buah nangka itu jarang besar dan bahkan lebih dulu busuk sebelum di panen. Kenapa begitu? Konon katanya, dulu saat berbuah suatu waktu, ada orang mengambil buah nangka masih muda untuk di sayur. Sejak itu, pohon nangka di Kebun Baca TBM Lentera Pustaka tidak lagi bisa berbuah besar dan manis. Seringkali busuk sebelum matang.

Apa artinya kisah pohon nangka di Kebun Baca TBM Lentera Pustaka?

Ada banyak pelajaran akhlak di situ. Pertama, mengambil sesuatu yang bukan hak-nya, bukan hanya merugikan diri sendiri tapi merugikan orang lain, termasuk pohon nangka pun dirugikan. Dari yang harusnya berbuah besar dan manis sehingga bisa dinikmati banyak orang, kini tidak lagi bisa dinikmati. 

Kedua, pohon nangka pun punya tujuan yang jelas, mau dinikmati buahnya atau mau disayur? Tidak bisa Nangka buah dijadikan nangka sayur. Maka begitulah hidup manusia, mau jadi orang baik atau orang jahat selama hidupnya. 

Dan ketiga, pohon nangka itu tumbuh dengan baik seperti taman bacaan pun tempat perbuatan baik. Tapi tidak semua hal yang baik bisa diperlakukan dengan baik oleh orang lain. Maka dibutuhkan sikap sabar dan istikomah dalam perbuatan baik.

Jadi, hikmah dari pohon Nangka di Kebun Baca TBM Lentera Pustaka. Pohon dan buah akan tumbuh dengan baik apabila dirawat dan diperlakukan dengan baik. Sehingga aroma dan rasanya bisa dinikmati banyak orang. Tapi sebaliknya, apa pun yang baik bila tidak dirawat dan diperlakukan dengan baik, pasti akan terpengaruh menjadi tidak baik.

 Semua sepakat, taman bacaan itu tempat baik. Tempatnya perbuatan baik. Seperti di TBM Lentera Pustaka, ada anak-anak yang membaca buku, ada program berantas buat aksara, ada kelas prasekolah. Bahkan ada anak-anak difabel, anak yatim binaan, dan jompo binaan. 

Tapi faktanya, masih ada pula orang-orang yang "benci" terhadap taman bacaan. Maka pegiat literasi di taman bacaan, harus punya akhlak yang baik. Untuk tetap komitmen dan konsisten dalam menegakkan tradisi baca dan budaya literasi masyarakat. 

Bahwa ada orang-orang yang tidak baik atau jahat, maka biarkanlah. Karena taman bacaan hanya bertanggung jawab pada aktivitasnya yang baik. Pegiat literasi pun bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri, Siapa pun tidak akan bertanggung jawab terhadaporang-orang jahat di taman bacaan. Karena semua akan kembali kepada orangnya, mau baik atau mau jahat dalam hidupnya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun