Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 49 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

5 Makna Sholat Id #DiRumahAja Dalam Perspektif Pendidikan

24 Mei 2020   08:38 Diperbarui: 24 Mei 2020   08:41 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Alhamdulillah, Idul Fitri 1441 H telah berkumandang. Dan semoga ibadah puasa dan ibadah lainnya diterima Allah SWT. Mudah-mudahan ibadah yang kita lakukan di masa Covid-19 ini mampu mengantarkan kita meraih kebahagiaan duniawi dan ukhrawi. Sambil tetap bersabar dan mau menahan diri. Agar wabah Covid-19 segera berakahir dari bumi Indonesia.

Sungguh Idul Fitri 1441 H kali ini istimewa sekali. Tidak disangak dan tidak diduga. Semuanya dilakukan #DiRumahAja. Sholat Jumat yang wajib saja di rumah. Begitupula sholat tarawih. Dan kini Sholat id pun dilakukan #DiRumahAja. Karena sebagai hamba Allah, kita semua sedang diuji dengan adanya wabah virus corona yang dapat mengancam jiwa. Hal inilah yang membuat banyak amalan dan ibadah yang lazimnya kita tunaikan secara berjamaah di masjid atau di mushola, kali ini terpaksa harus kita lakukan di rumah. Sesuai imbauan MUI untuk Sholat id #DiRumahAja. Agar umat Islam tetap menjaga kesehatan. Tidak tertular virus Kovid-19. Karena dikhawatirkan, bila sholat di lapangan atau di masjid, suasana jadi berkerumun dan sulit dikontrol lagi. Sehingga penularan Kovid-19 bisa saja terjadi.

 Karena bahaya Covid-19 masih terus mengintai kita dan masyarakat. Maka kita harus tetap disiplin menjaga jarak. Tetap patuh pada protokol kesehatan.

Sholat Id #DiRumahAja, sungguh memberikan banyak pelajaran. Karena seumur-umur, mungkin baru kali ini kita selenggarakan #DiRumahAja. Walau mungkin, ada pula saudara-saudara kita yang tetap selenggarakan Sholat Id di Masjid atau di lapangan. Tapi setidaknya, sebagai awam dan orang tua dari tiga anak, Sholat Id #DiRumahAja mengajarkan 5 hal penting yang telah hilang dari hidup manusia selama ini:

1. Mengembalikan rumah sebagai kunci utama pendidikan. Pendidikan sehebat apapun justru dimulai dari rumah, bukan dari sekolah atau kampus.

2. Menyadarkan arti pentingnya "belajar lagi" dari dan di rumah. Karena betapa manusia sering lupa. Akibat kesibukan di luar rumah untuk urusan apapun, hingga rumah hanya dijadikan tempat istirahat setelah berlelah-lelah di luar rumah. Bila ada tempat paling nyaman untuk belajar, maka rumah adalah tempat utamanya.

3. Mengingatkan rumah sebagai tempat berangkat dan tempat pulang setiap manusia. Seperti Allah SWT, sebagai sebaba manusia ada dan manusia akan kembali.

4. Menghangatkan hubungan antara sesama anggota keluarga. Mungkin sebelumnya sesama anggota rumah punya kesibukan masing-masing. Kini terbalut dalam tradisi ibadah di rumah selama bulan Ramadhan hinggan Sholat Id di rumah. Rumah jadi tempat yang hangat yang perlu direvitalisasi.

5. Menjadikan rumah sebagai landasan moralitas seseorang dalam kehidupan. Karena hari ini, moralitas itulah yang harusnya jadi acuan dalam hidup. Bukan harta atau pangkat.

Bahkan hal yang tidak kalah penting. Dengan Sholat Id #DiRumahAja, saya pun sebagai kepala keluarga diingatkan untuk tidak pernha berhenti mengajarkan "ajaran rumah" kepada istri dan anak-anak. Untuk mempersiapkan diri menjadi imam sholat sekaligus menyuguhkan khutbah Sholat Id yang sederhana. Sholat Id #DiRumahAja, setidaknya telah mengajarakan saya untuk terus belajar tentang agama secara totalitas, di samping menjalakannya sebaik mungkin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun