Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sudah Waktunya Wabah Virus Corona, untuk Mengingatkan Bukan Menyiksa

16 April 2020   07:22 Diperbarui: 16 April 2020   07:34 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SUDAH WAKTUNYA

Sejak saya lahir sampai usia 50 tahun ini, jujur saja, baru kali ini ada wabah penyakit bisa bikin dunia bergetar kerepotan. Ramai diperbincangkan dan seluruh manusia sejagat raya "bersiap" menghadapinya. Namanya virus corona Covid-19. Dari namanya aja susah. Wajar bila sangat membingungkan.

Bisa jadi, ini wabah paling aneh. Virus tapi bisa melumpuhkan anak sekolah, anak muda kuliahan, sampai pekerja kantoran. Tiap hari pasien-nya nambah. Tapi gak jelas siapa yang menularkan dan siapa yang ditularkan. Istilahnya juga banyak; ada ODP, PDP, APD, PSBB, yang baru OTG. Sementara si virus corona OTW terus ke manusia. Mengerikan sekaligus menakutkan.

Apa yang mau saya bilang tentang virus corona Covid-19 ini?

Ya, mungkin SUDAH WAKTUNYA. Virus ini hadir ke tengah-tengah manusia. Untuk mengingatkan bukan menyiksa. Bahwa hidup itu ada dalam kehendak-Nya. Mungkin kemarin-kemarin, banyak manusia yang sudah merasa jadi "tuhan". Atau bahkan "menuhankan" uang, pekerjaaan, atasan atau apa saja. Hingga kita lupa. Bahwa manusia itu tetap bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa.

SUDAH WAKTUNYA.

Agar kita introspeksi diri. Sambil merenung apa yang sudah kita perbuat selama ini. Karena manusia itu kadang tahu tapi pura-pura tidak tahu. Entah karena apa? Sudah tahu baik dan maslahat, tapi belagak tidak tahu. 

Sebaliknya, sudah tahu tidak baik dan mudharat tapi tenang-tenang saja melakoninya. Apalagi yang kerjanya menyalah-nyalahkan orang lain. Menebar kebencian yang tidak berkesudahan. Virus corona yang jelas-jelas musibah dan bencana pun masih saja dipolemikkan dan diperdebatkan. Hingga kita banyak yang lupa, ini semua terjadi atas kuasa Allah SWT. Jadi, memang sudah waktunya.

Semua sudah waktunya.

Janin di dalam perut hingga 9 bulan, ya sudah waktunya lahir. Orang kerja juga bila tua, ya sudah waktunya pensiun. Anak kuliah pun bila sudah waktunya selesai ya jadi sarjana. Kira-kira begitulah hidup ini. Kadang ada suka ada duka. Ada sakit ada sehat. Ada yang masih hidup ada yang meninggal. Jika kita sepakat, ya itu semua memang sudah waktunya.

Sudah waktunya. Seperti si Moammar Khadafy, umur 27 tahun sudah jadi Presiden Libya. Sedangkan si Donald Trump itu baru jadi Presiden AS di usia 70 tahun. Si Mark Zurkerberg yang punya Facebook itu jadi CEO di usia 24 tahun. Sementara si Liliane Bettencourt, pewaris L' Oreal itu masih jadi CEO di usia 93 tahun. Sama persis sama wabah virus corona Covid-19 melanda seluruh dunia, sekarang pun ada di Indonesia. Apa artinya? Ya, sudah waktunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun