Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 49 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Totalitas Penanganan Banjir, Polri Jadi Garda Terdepan

25 Februari 2020   17:52 Diperbarui: 25 Februari 2020   18:35 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Urusan banjir memang merepotkan semua orang. Tidak terkecuali karyawan yang harus berangkat kerja. Warga yang terdampak banjir pun keadaannya memprihatinkan. Hujan yang mengguyur Jabodetabek sejak semalam hingga tadi pagi pun menggenangi sekitar 200 RW di Jakarta. Banyak ruas jalan yang terendam. KRL tidak beroperasi. Hingga evaluasi warga yang rumahnya terdampak banjir. Banjir di mana-mana. Repot ke mana-mana.

Saat banjir pun, kemacetan di jalam pun sulit dihindari. Akibat banyaknya ruas jalan terendam banjir. Apalagi di Jakarta, macet akibat banjir pasti rumit dan kompleks. Dalam kondisi crowded itulah, dibutuhkan figur pengayom dan pengatur keadaan yang mumpuni. Seperti jajaran Polri yang selalu jadi garda terdepan dalam penanganan banjir. Bahkan hingga sore ini misalnya, jajaran kepolisian masih sibuk mengatur lalu lintas di jalanan. Langsung dipimpin Kombes Sambodo Purnomo Condro selaku Dirlantas Polda Metro Jaya. Tidak kurang dari 450 personel Polri dikerahkan di 42 titik banjir di Jakarta.

Polri memprioritaskan pengaturan lalu lintas di titik-titik kemacetan akibat banjir. Bila perlu melakukan rekayasa lalin, seperti contraflow, membuka jalur transjakarta, atau memasukkan motor ke jalan tol bila diperlukan.

Belum lagi, aksi kepedulian Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Budi Sartono yang menyisir warga di perumahan Pondok Karya Mampang yang terdampak banjir. Seakan tak mengenal lelah, personel Polri ikut mengevakuasi seorang ibu yang ingin cuci darah di rumah sakit. Meski air sudah setinggi dada orang dewasa. Belum lagi, mengawasi warga yang masih tetap bertahan di rumah masing-masing.

Penanganan banjir memang membutuhkan totalitas. Dari sisi ini, sepertinya personel Polri dilatih memang untuk mengayomi masyarakat. Anggota polisi selalu hadir di tengah masyarakat. Dari mulai membantu korban banjir, mengurangi genangan air, hingga membantu lalu lintas di banyak tempat. Mungkin, sudah menjadi komitmen Polri untuk membantu masyarakat yang lagi kesulitan atau mendapatkan musibah. Termasuk akibat banjir. Karena tanpa pengaturan dan penanganan yang komprehensif, urusan banjir pasti bikin makin ruwet makin tidak tertib.

Seperti sudah menjadi "darahnya", tiap anggota Polri selalu tampil jadi garda terdepan dalam penanganan banjir. Tentu bukan untuk pencitraan. Tapi atas nama kemanusiaan. Seperti yang dilakukan Kapolsek Tanah Abang yang terjun langsung mengevakuasi warga yang kebanjiran denga perahu karet di kawasan Benhil. sampai harus menggunakan perahu karet. Bahu membahu bersama warga, personel Polri selalu hadir bersama rakyatnya.

Hujan, tentu tidak bisa diduga. Banjir pun tidak bisa diprediksi. Namun antisipasi dan aksi nyata harus tetap dilakukan, kapanpun dan dimanapun. Maka untuk itu, Polri selalu berkomitmen untuk membantu warga yang terdampak banjir. Atas dasar spirit, polisi sebagai pengayom dan pelayan masyarakat.

Di tengah situasi banjir yang melanda Jakarta, Divisi Humas Mabes Polri mengimbau agar warga memprioritaskan tindakan penyelamatan. Misalnya: mematikan listrik, mengungsi ke tempat-tempat yang aman dan disediakan, atau menjaga anak-anak. Karena curah hujan masih cukup tinggi, maka warga harus tetap waspada. Sambil tetap menjaga ketertiban, tidak bertindak anarkis, apalagi terprovokasi akibat masalah banjir.

Sebagai garda terdepan dalam penanganan banjir, Polri selalu siap membantu dan hadir bersama warganya. Memang urusan babjir, butuh totalitas seperti yang dijalani personel Polri. Sebagai cermi "rastra sewakottama", bahwa Polri adalah  pelayan utama bangsa. Sambil berdoa, semoga banjir di Jakarta segera surut dan masyarakat bisa menjalankan aktivitas seperti biasanya.

dokpri
dokpri

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun