Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 49 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kenapa Kamu Gampang Marah?

23 Februari 2020   09:42 Diperbarui: 23 Februari 2020   09:44 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kamu lagi marah ya? Emang kenapa sih?

Capek atau kelamaan antre. Atau sebab kecewa. Apalagi kesel sama orang lain ya. Tapi marah kamu juga bisa karena stress atau depresi lho. Kadang dalam hidup ini, ada saja masalah yang bikin orang gampang marah. Setuju enggak? Tapi enggak masalah kok marah. Karena itu manusiawi banget. Hanya hati-hati saja, jangan sampai marah tanpa sebab. Maka marah, harus ada sebabnya harus ada alasannya. Lalu, bersabar saja.

Kenapa kamu gampang marah?

Itu hanya pertanyaan sederhana. Boleh dijawab, boleh juga tidak dijawab. Karena benar-salahnya relatif. Hasil riset yang bilang, sebanyak 83 persen orang Indonesia pernah terlihat marah-marah. Bukan marah tapi marah-marah. Dan hebatnya, 63 persen dari mereka mengakui pernah lepas kontrol.

WA enggak dibaca marah. Internet lemot marah. Telepon gak diangkat marah. Dinasehatin sama atasan marah. Antre lama marah. Diomongin orang marah. Selalu ada saja sebab marah dan kemarahan, bukankah begitu?

Entah kenapa, Zaman now itu makin banyak orang jadi gampang marah. Marah-marah, bisa jadi hobby atau hanya ekspresi emosi. Di dunia nyata marah. Di dunia maya marah. Jadi rakyat marah. Jadi pemerintah marah. Mau bikin begini, marah. Mau bikin begitu, marah. Kaum pemarah pun saling bersahut-sahutan. Ramai dalam urusan marah. Kenapa ya?

Banyak orang makin gampang marah. Bawaannya marah-marah.

Tiba-tiba, sifat marah berubah jadi kebiasaan. Kadang pun tidak bisa diredam lagi. Hingga, orang lain pun terkena marah. Orang yang enggak salah dimarahin. Negara diomelin. Lalu lupa, cara mengakhiri kemarahan.

Marah itu kata sifat. Artinya, "sangat tidak senang", berang atau gusar. Lalu berubah jadi kata kerja jika diulang jadi "marah-marah", gampang marah atau doyan marah. Kerjanya gemar memarahi, senang marah-marah. Enggak ada alasannya pun marah, apalagi yang jelas ada alasannya.

Orang yang gampang marah. Pasti enggak boleh disanggah.

Pemarah itu tidak boleh dilarang. Karena katanya, marah itu manusiawi. Atau kita dibilang sok tahu, kayak engak pernah marah saja. Iya juga ya. Baca tulisan yang panjang kayak begini, pun bisa marah-marah. Karena capek bacanya. Giliran komen yang pendek-pendek di dunia maya pun marah-marah. Sungguh, kemarahan yang paripurna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun