Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

TBM Lentera Pustaka Komit Tegakkan Budaya Baca Anak-Anak

8 Maret 2019   15:10 Diperbarui: 8 Maret 2019   15:40 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Budaya baca di kalangan anak-anak kian langka, bila tak mau dibilang punah. Apalagi di era digital seperti sekarang, pemandangan anak-anak sedang membaca buku belum tentu bisa diperoleh di sekitar kita. Makin sulit kita mendapati anak-anak sedang membaca buku, sekalipun di perpustakaan.

Bahkan semangat orang tua untuk membacakan buku anak-anaknya pun nyaris tak ada lagi. Sungguh, budaya baca di kalangan anak-anak kian terpinggirkan. Entah, apalagi yang menjadi prioritas anak-anak. Membaca, menobton TV, bermain HP, atau les privat? Maka wajar, kebiasaan membaca anak-anak Indonesia tergolong sangat rendah. Hanya 1 dari 1.000 anak yang terbiasa membaca buku.

Maka untuk menyelamatkan masa depan anak-anak, suka tidak suka, tradisi baca atau budaya literasi di kalangan anak-anak harus tetap ditegakkan. Sangat dibutuhkan komitmen dan aksi nyata untuk membiasakan anak-anak tetap membaca buku. Waktu-waktu ruitn untuk membaca buku bagi anak-anak sesuatu yang harus dihadirkan kembali.

Kenapa anak-anak harus membaca buku?

Karena setidaknya ada 6 manfaat yang diperoleh anak-anak saat membaca buku.

1. Menambah kosakata baru. Dengan membaca buku, anak-anak akan memperoleh dan terbiasa dengan berbagai kosakata baru. Kata-kata baru atau diksi yang berguna bagi kemampuan komunikasi anak-anak dalam berbagai interaksi.

2. Meningkatkan keterampilan komunikasi. Semakin banyak membaca buku dan semakin banyak jumlah kosakata yang dikuasai, maka semkain mudah pula anak-anak dalam berkomunikasi. Petut diketahui, saat ini sangat diperlukan keterampilan komunikasi yang memadai. Agar pesan dan tujuan dari komunikasi bisa tercapai.

3. Menambah pengetahuan dan wawasan. Setiap buku pasti berisikan ilmu pengetahuan atau wawasan yang dapat memperkaya khasanah keilmuan anak-anak. Kebiasaan membaca buku pada akhirnya menjadikan anak-anak dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan anak-anak itu sendiri.

4. Menumbuhkan budaya baca. Rendahnya minat baca anak-anak, bisa jadi akibat tidak adanya akses bacaan atau budaya membaca. Dengan membaca buku, anaka-anak akan memiliki budaya baru untuk meluangkan waktu khusus untuk membaca buku.

5. Mendorong rasa percaya diri. Banyak anak-anak saat ini yang tidak memiliki rasa percaya diri. Hal ini terjadi karena terbatasanya pengetahuan dan wawasan anak-anak. Maka dengan membaca buku, rasa percaya diri pasti akan bertambah.

6. Mengembangkan imajinasi dan kreativitas. Melalui kegiatan membaca buku, nilai positif lain yang bisa diperoleh anak-anak adalah daya imajinasi dan kreativitas yang bertamabh. Karena dengan buku, anak-anak akan terpancing untuk memiliki rasa ingin tahu yang lebih tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun