Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 49 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Politik

Euforia Politik Bikin Hanyut

20 April 2018   11:27 Diperbarui: 20 April 2018   11:27 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Euforia politik bikin manusia hanyut...

Zaman now, banyak orang mudah hanyut. Hanyut terbawa perasaan, hanyut bermimpi sampe hanyut pengen begini pengen begitu. Hanyut, lalu terbawa arus. 

Santai saja. Gak usah terlalu hanyut.

Calonnya kan udah jelas. Tinggal wakilnya saja. Sabar dan tenanglah. Soal ujian yang susah aja dipersoalkan. Itu sudah biasa kok. Jangan anak sekolah yang ujiannya susah. Orang dewasa juga gak sedikit yang ujian hidupnya berat. Makanya, mereka butuh Dilan. Maklum, terlalu hanyut.

"Kenapa sih kamu terlalu hanyut?"...

Mungkin kamu terlalu cinta. Atau kamu yang terlalu benci. Maka pantas, hanyut dalam euforia perasaan kamu sendiri. Seperti orang di sungai, banyak ulah dan terbawa arus. Hanyut deh...

Kamu ikut arus, gak apa-apa. Asal jangan sampai terhanyut. Kalo kata pepatah Jawa "ngeli ning ojo keli". Ikuti saja di mana air mengalir; tapi gak usah ikut-ikutan hanyut. Itu prlrinsip. Gak usah hanyut pada soal apapun. Tentang apapun. Mau ada pilkada kek, pilpres kek santai saja. Gak usah hanyut. Takut nanti kanyut. 

Kawan saya bilang. Zaman now itu zaman edan. Emang kenapa? Orang yang punya prinsip saja tetap digoda, apalagi yang gak. Maka pantas, gak sedikit dari kita yang mudah hanyut. Larut ke dalam pusaran yang merusak. Mudah marah, mudah benci, mudah berprasangka buruk. Seolah-olah, semua yang ada di sekitarnya jelek. Negaranya dianggap jelek, pemimpinnya jelek. Sampe ngotot pengen diganti. Saking hanyut-nya, kita lupa. Semua hal di dunia ini, sudah ada yang atur. Allah SWT itu "berkehendak", bukan manusia yang berkehendak. Manusia itu tugasnya ikhtiar dan doa. Dah itu saja kok...

Jadi gak usah terlalu hanyut. Seolah-olah dunia udah mau kiamat. Santai saja. Masih banyak kok yang baik-baik yang perlu dikerjakan. Masih banyak kok hal yang patut disyukuri....

Namanya juga arus, ikuti saja kemana dia akan pergi. Asal jangan sampai hanyut. Apalagi terseret ke dalam pikiran, sikap, dan perilaku yang negatif. Santai saja. Gak ada urusan yang bisa diselesaikan kok. Jadi, gak usah terlalu hanyut.

Ikuti arus boleh tapi jangan hanyut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun