Mohon tunggu...
Mochamad Syarga Andhika
Mochamad Syarga Andhika Mohon Tunggu... Mahasiswa

Halo guys, kenalin nama saya Mochamad Syarga Andhika, biasa dipanggil Syarga atau Kaka. Saya adalah seseorang yang memiliki ketertarikan besar di dunia hiburan dan kreativitas. Hobi saya antara lain bermain gitar, mendengarkan musik, dan bermain game. Bermain gitar menjadi salah satu cara saya mengekspresikan diri dan menenangkan pikiran, sementara musik selalu menjadi teman setia di setiap suasana. Di waktu luang, saya juga menikmati dunia game sebagai hiburan sekaligus tantangan

Selanjutnya

Tutup

Diary

About me: Life Must Go On,Teruslah Hidup di Tengah Tengah Kemunafikan Manusia

7 April 2025   11:33 Diperbarui: 7 April 2025   11:44 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

hai teman-teman! saya Syarga, bulan lalu umur saya baru menginjak usia 21 tahun. Saat ini, saya sedang menempuh Jenjang Pendidikan S1 dengan Program Studi Ilmu Komunikasi. Bicara tentang hidup ya? buat saya, hidup bukan tentang seberapa cepat kita sampai, tapi seberapa dalam kita belajar dari setiap perjalanan yg kita lalui. Saya tumbuh besar bukan dijalan yang mulus, tapi justru ditengah tikungan yang sangat tajam, hujan yang sangat deras, dan langkah yang kadang terseok-seok.

Dari setiap masalah saya belajar mengenal diri. Dari setiap jatuh, saya pelan pelan belajar bangkit. Semua itu membentuk saya menjadi pribadi yang lebih kuat, lebih sabar, dan lebih menghargai arti dari sebuah proses.

Hidup, sejatinya, tidak pernah benar-benar bisa ditebak. Ada masa-masa ketika semuanya terasa mudah, dan ada pula saat di mana segalanya seperti runtuh bersamaan. Tapi di situlah letak keindahannya ketika kita bisa bertahan, meski tidak tahu harus bagaimana, dan tetap melangkah meski kadang kaki terasa berat.

Saya pernah berada di titik di mana rasanya dunia terlalu sunyi, meski di keramaian. Pernah juga merasa kehilangan arah, bahkan ketika semua orang melihat saya baik-baik saja. Namun justru dari titik-titik itulah, saya mulai mengenal makna keberanian. Bukan keberanian untuk terlihat kuat, tapi untuk jujur pada diri sendiri: bahwa saya rapuh, dan itu tidak apa-apa. Terkadang sebuah potongan kata "Boys don't cry" itu tidak bisa menahan fakta bahwa lelaki-pun diperbolehkan untuk menangis.

Kehidupan mengajarkan saya bahwa tidak semua hal harus dimenangkan. Ada kalanya kita hanya perlu menjalaninya, mengalami, merasakan, dan melepaskan. Belajar bahwa tidak semua luka bisa langsung sembuh, tapi bisa dipeluk perlahan sampai tak lagi menyakitkan.

Saya juga belajar bahwa pertumbuhan bukan selalu tentang pencapaian besar. Terkadang, bertahan satu hari lagi pun sudah cukup luar biasa. Dan setiap kali saya merasa tersesat, saya ingat bahwa perjalanan ini belum selesai, dan selama masih ada satu langkah ke depan, masih ada harapan untuk berubah dan berkembang. 

Di sisi lain, dalam perjalanan itu, musik dan gitar menjadi sahabat paling setia. Di saat kata-kata sulit keluar, nada selalu tahu cara bercerita. Petikan gitar bukan sekadar hobi, tapi pelarian, pelipur, sekaligus penguat di masa-masa sulit. Musik seringkali membantu saya memahami emosi yang seringkali sulit dijelaskan, dan memberi ruang untuk menyembuhkan diri dalam diam.

foto pribadi
foto pribadi
Melalui setiap lagu yang saya mainkan, saya belajar berdamai dengan masa lalu, mengenal diri lebih dalam, dan terus bergerak maju. Bagi saya, musik bukan sekadar suara saja, ia adalah bagian dari jiwa yang tak pernah pergi.

Blog ini saya buat sebagai ruang kecil untuk berbagi cerita, pemikiran, dan refleksi---tentang hidup, tumbuh, dan menjadi baik. Karena saya percaya, setiap orang punya perjalanan unik, dan mungkin, lewat kata-kata ini, kita bisa saling menemukan makna.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun