Mohon tunggu...
Syaputra Bagus
Syaputra Bagus Mohon Tunggu... Penulis Novel (Orang Dermawan) @KaryaKarsa

Suka menulis, memaknai waktu untuk berimajinasi sebisa mungkin… Dan Setiap moment setiap opini waktu maupun daya ingin aku tulis…

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kita Harus Sadar Lingkungan! Menurut Prespektif Filsafat

25 Juni 2025   12:07 Diperbarui: 25 Juni 2025   12:10 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto / Ai carton - Syaputra Bagus

"Peduli lingkungan oke, menjadi Wahabi lingkungan jangan"Ketua PBNU Ulil Abshar Abdalla menyebut aktivis lingkungan Greenpeace dan walhi sebagai Wahabi lingkungan karena dianggap terlalu puritan dan menolak kompromi soal tambang.
Narasi Gus Ulil ini terdapat emplisit pandangan yang condong  ke sesesatan berfikir bahwa :
- Kerusakan lingkungan di anggap wajar.
- Pertambangan di lihat sebagai keniscayaan modernitas.
- Alam tidak lagi di anggap sakral.

Dia bahkan berargumen bahwa mengapa kita harus peduli terhadap pengembalian ekosistem Ke adaan awal, seolah olah narasi ini menggiring kita untuk mempercayai bahwa kerusakan ekologis adalah sesuatu yang alamiah dan tidak dapat di cegah. Dia pun meng anologikan " Saya waktu kecil di kampung,menikmati ekosistem yang baik, pepohonan dan sawah melimpah. Sekarang karna pertambahan penduduk,ekosistem itu hilang. Anak saya, tidak dapat lagi menikmatinya."
Sikap seperti ini bukan hanya problematis secara ekologis,melainkan juga secara filosofis.

Dominasi manusia atas Alam :

Antroposentrisme = Manusia sebagai pusat dan memiliki hak untuk menguasai Alam.

Etika lingkungan = Hak-hak Alam dan makhluk hidup lainnya (hubungan harmonis dan tanggung jawab)

Ekosentriame = Nilai intrinsik Alam dan kelestarian

Implikasi = Hidup selaras dengan alam,menjaga keseimbangan ekosistem.

Uraian Kraf,Kompas (2005) Bahwa hanya manusia yang memiliki nilai,alam akan memiliki nilai jika alam memberikan kontribusi bagi Manusia. Apabila alam tidak memberi kontribusi bagi Manusia maka alam tidak memiliki nilai.

Paradigma nya :
 - Alam : Sumber daya
 - Pertambangan : Kemajuan
 - Kerusakan : Efek samping

Inilah cara pandang yang menjadi akar dari krisis berfikir lingkungan saat ini, salah satu penyebab kerusakan ekologis.
Mengingat Alam tidak memiliki nilai sehingga manusia bebas mengesploitasi untuk memenuhi segala kebutuhan manusia yang tidak terbatas.

Menurut pandangan yang berbeda, filsafat Islam
Dalam Kosmologi islam :
- Wadhatul Wujud : (Hukum kesatuan Ilahi) Semesta adalah satu kesatuan Ciptaan, Semua saling berhubungan.
- Mizan : Keseimbangan,keadilan,neraca
- Khalifah : manusia di berikan tanggung jawab untuk menjaga bumi, bukan menjadi penguasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun