1. Latar Belakang
Dalam  membangun budaya positif di sekolah memerlukan  lingkungan yang positif, aman, dan nyaman agar murid-murid mampu berpikir, bertindak, dan mencipta dengan merdeka, mandiri, dan bertanggung jawab. Salah satu  bentuk disiplin yang dijalankan selama ini di sekolah-sekolah kita yang perlu ditinjau ulang adalah penegakan disiplin dengan strategi pemberian hukuman  bagi pelanggar aturan. Model  disiplin seperti ini di sekolah mengandung makna  sebagai sikap patuh terhadap aturan yang diterapkan di sekolah. Hal ini membawa pengaruh yang kurang baik dalam perkembangan  diri murid. Murid menjadi tidak diarahkan  untuk  membangun motivasi secara internal dalam berdisiplin, tetapi justru termotivasi secara eksternal. Dampak dari kondisi tersebut adalah sikap yang ditunjukkan murid  ketika mematuhi aturan itu  didorong oleh motivasi eksternal, misalnya karena takut dihukum atau ingin mendapat penghargaan..  Pembahasan Budaya Positif mengajak sekolah untuk berbenah, menerapkan poin-poin utama dengan tujuan menggali motivasi internal dari dalam diri murid dan seluruh warga sekolah untuk mencapai pendidikan yang lebih baik.
2. Tujuan
Aksi Nyata Budaya Positif ini bertujuan menumbuhkan Budaya Positif dalam diri setiap warga sekolah sehingga Budaya Positif menjadi kebiasaan dan karakter  dalam sikap dan perilaku warga sekolah.
3. Lini masa Tindakan
Aksi Nyata Budaya Positif ini direncanakan dalam beberapa tahapan, antara lain:
a. Menyampaikan rencana Aksi Nyata kepada kepala sekolah
b. Menyelenggarakan sosialisasi Budaya Positif dan disiplin positif  yang dihadiri oleh kepala sekolah dan rekan guru
c. Membagi tugas untuk melaksanakan penyusunan  keyakinan kelas di seluruh kelas .
d. Memasang  keyakinan kelas  di seluruh kelas
e. Mengajak seluruh warga sekolah untuk meyakini isi keyakinan kelas