Mohon tunggu...
Sukarja
Sukarja Mohon Tunggu... Desainer - Pemulung Kata

Pemulung kata-kata. Pernah bekerja di Kelompok Kompas Gramedia (1 Nov 2000 - 31 Okt 2014)

Selanjutnya

Tutup

Politik

Rizieq Shihab, Kala Terperosok ke Lubangnya Sendiri

9 November 2018   17:00 Diperbarui: 9 November 2018   18:07 1028
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi HAbib Rzieq Shihab dan Bendera bertuliskan kalimat tauhid/Diolah dari Republika.co.id dan Suara.com

Duta Besar RI untuk Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel, menuturkan tempat tinggal HRS didatangi pihak kepolisian Mekkah karena diketahui adanya pemasangan bendera hitam, yang diduga mengarah pada ciri-ciri bendera gerakan ekstremis.

"Arab Saudi sangat melarang keras segala bentuk jargon, label, atribut, dan lambang apa pun yang berbau terorisme seperti ISIS, Al-Qaedah, Al-Jama'ah al-Islamiyyah, dan segala kegiatan yang berbau terorisme dan ekstremisme," kata Agus.

Bendera Tauhid di rumah Habib Rizieq (Foto: Ist)/OkeZone.com
Bendera Tauhid di rumah Habib Rizieq (Foto: Ist)/OkeZone.com
Bahkan, menurut  Dubes RI tersebut, segala aktivitas di dalam media sosial pun dipantau secara ketat oleh pihak keamanan Arab Saudi, dan pelanggaran IT merupakan pidana berat jika bersentuhan dengan aroma terorisme.

Seruan HRS Pasca Pembakaran Bendera di Garut

Selanjutnya, apa yang telah dilakukan HRS di Tanah Arab? Adakah aktivitasnya yang ikut mempengaruhi kondisi politik di Tanah Air? Bukankah ketika di Garut terjadi pembakaran bendera Hizbut Tahrir, yang untuk sebagian orang dianggap bendera Tauhid. Dari kejauhan, HRS  menyerukan kepada anggota dan simpatisan FPI serta alumni 212 di Indonesia untuk memasang bendera yang berisi kalimat tauhid.  

HRS meminta agar bendera tersebut dipasang di rumah, posko, hingga tempat kerja. Selain itu, Rizieq meminta FPI memasang kalimat tauhid di akun media sosial. 

Dengan sikap dan keyakinan HRS terhadap bendera tauhid itu, agar tampak senada antara kata dan perbuatan, bukankah sebaiknya HRS juga bisa ikut memasang atau mengibarkan bendera tauhid itu di kediamannya di Mekkah. Tidak hanya menyeru dari kejauhan, tapi juga bisa menjadi contoh. 

Hal ini seperti tantangan yang diajukan anggota Banser NU yang juga politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Muhammad Guntur Romli dalam akun twitternya @GunRomli.

Mungkin, hukum Indonesia tak bisa menjerat HRS yang berada di kejauhan. Namun, tentu saja negara Raja Salman ini tidak akan tinggal diam bila di dalam negaranya ada aktivitas yang dicurigai mengganggu ketertiban dan keamanan dalam negeri dari negara sahabatnya. Ibaratnya HRS terperosok ke dalam lubang yang dibuatnya sendiri.

Menyoal bendera yang bertuliskan kalimat tauhid, tentunya sebagai seorang yang oleh pengikutnya dianggap ulama, HRS bisa membedakan mana bendera tauhid yang dahulu digunakan Rasulullah SAW dengan bendera yang saat ini digunakan Hizbut Tahrir atau Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Jangan karena bentuk dan perwajahannya sama, lantas dianggap bendera tauhid yang juga sama digunakan Rasulullah dahulu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun