Festival musik adalah hiburan favorit masyarakat, terutama bagi para penggemar musik dan anak muda. Acara ini erat hubungannya dengan banyaknya audiens, puluhan ribu orang datang untuk menikmati musik langsung. Namun, ada tantangan besar dalam menjaga keselamatan semua partisipan yang hadir.
Volume massal yang datang di acara festival musik bisa menjadi risiko utama, yang menekankan pentingnya manajemen kerumunan untuk mengatasi potensi bahaya. Bila tidak ditangani dengan baik, kerumunan tersebut dapat menimbulkan bahaya seperti kepadatan berlebih, kekurangan oksigen, hingga kerusuhan kecil yang berpotensi ricuh. Pengolahan keselamatan yang matang sangat diperlukan agar festival musik dapat berjalan lancar tanpa membahayakan audiens, artis, dan seluruh kru.
Salah satu cara yang dapat dilakukan penyelenggara adalah crowd management. Cara ini dapat dilakukan untuk mengatur alur masuk dan keluar, membatasi jumlah penonton agar tetap terkendali, dan mengidentifikasi kemungkinan bahaya yang dapat terjadi. Hal-hal yang dapat dilakukan berupa penilaian risiko secara detail sebelum acara berlangsung, mengidentifikasi titik-titik rawan seperti jalur evakuasi dan area peralatan listrik serta tim penyelamatan jika terjadi hal yang tidak diinginkan.
Crowd management adalah teknik khusus yang mengontrol kerumunan di dalam sebuah acara besar. Dalam festival musik, terdapat berbagai cara untuk mengontrol kerumunan, seperti melakukan identifikasi awal mengenai siapa yang akan menonton acara ini, bagaimana kondisi tempat dimana acara diselenggarakan, dan jenis acara yang dilaksanakan. Melalui teknik pencegahan ini, angka kematian atau cedera akibat kerumunan dapat ditekan.
FOKUS CROWD CONTROL
Setelah memahami pentingnya manajemen kerumunan, pelaksanaan crowd control dapat dibagi menjadi tiga bagian yakni identifikasi, penempatan, dan pengamanan. Tiga hal ini memegang peranan penting dalam memanajemen kerumunan di sebuah festival musik.
IDENTIFIKASI
Identifikasi meliputi bagaimana penyelenggara/EO (Event Organizer) dapat menentukan alur seluruh partisipan yang hadir mulai dari audiens hingga crew, menentukan letak panggung, tenant FnB, toilet hingga ticketing, serta akses darurat untuk semua partisipan jika terjadi sebuah bencana.
Dengan cara ini, penyelenggara dapat mengetahui cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi potensi terjadinya kecelakaan dalam acara tersebut. Meskipun hasil identifikasi tidak selalu berhasil, semua bergantung pada kondisi real-time, dan cuaca yang tidak dapat diprediksi sering membuat situasi sulit dikendalikan.
PENEMPATAN