Mohon tunggu...
Syaiful Hasan
Syaiful Hasan Mohon Tunggu... Direktur Indonesa Port Watch (IPW)

Pendiri Indonesia Port Watch dan penyuka kopi pahit

Selanjutnya

Tutup

Financial

JICT di Tengah Tekanan Finansial: Menimbang Masa Depan Pintu Gerbang Ekonomi Nasional

30 April 2025   19:59 Diperbarui: 30 April 2025   19:59 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jakarta International Container Terminal (JICT) telah lama menjadi tulang punggung utama logistik nasional. Dengan penguasaan lebih dari 40% pangsa pasar petikemas di Pelabuhan Tanjung Priok, peran strategis JICT dalam mendukung perdagangan Indonesia tidak dapat disangkal. Namun, saat ini JICT menghadapi realitas keuangan baru yang patut menjadi perhatian seluruh stakeholder logistik, investor, dan regulator.


Rental Fee Tinggi di Tengah Stagnasi Volume

Sejak 2015, seiring perpanjangan konsesi hingga 2039, JICT wajib membayar rental fee tetap sebesar USD 85 juta per tahun kepada Pelindo.

Rental ini bersifat tetap --- tidak mengikuti fluktuasi volume --- dan nilainya signifikan dalam komposisi biaya operasional perusahaan.

Pada saat yang sama, throughput JICT stagnan di sekitar 2,2 juta TEUs per tahun, jauh dari kapasitas maksimum terminal sebesar 2,750,000 TEUs. Dengan rata-rata pendapatan per TEU sebesar USD 111,76, pertumbuhan pendapatan juga terbatas.

Implikasinya:
* EBIT dan NPAT JICT mengalami tekanan secara bertahap.
* Return on Equity (ROE) dan Earnings Yield menurun, mengurangi daya tarik investasi.
* Cashflow lebih ketat, menyulitkan ruang investasi alat baru atau ekspansi.

Ini menciptakan situasi seperti seseorang yang harus membayar cicilan rumah mewah, sementara penghasilannya tidak bertambah: tekanan lambat namun konsisten.


Pelindo, Hutchison, dan Kemungkinan Divestasi ke BlackRock

Dalam struktur kepemilikan saat ini:

* Pelindo menerima rental fee secara tetap dan digunakan untuk mendukung pembayaran kewajiban global bond, sehingga posisinya relatif aman.
* Hutchison Ports sebagai pemegang 49% saham, justru terkena dampak langsung dari turunnya margin operasi JICT.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun