Mohon tunggu...
Syaifuddin Sayuti
Syaifuddin Sayuti Mohon Tunggu... Dosen - blogger, Kelas Blogger, traveller, dosen.

email : udin.sayuti@gmail.com twitter : @syaifuddin1969 IG: @syaifuddin1969 dan @liburandihotel FB: https://www.facebook.com/?q=#/udinsayuti69 Personal blog : http://syaifuddin.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Kenali Calegmu Melalui Unboxing Caleg

27 Maret 2019   20:25 Diperbarui: 27 Maret 2019   20:33 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : www.temanrakyat.id

Pemilihan umum (Pemilu) sudah tinggal menghitung hari. 17 April tepatnya warga negara Indonesia akan menentukan siapa saja wakil rakyat dan juga pimpinan nasional dalam sebuah pesta demokrasi 5 tahunan yang pertama dalam sejarah negeri ini Pemilihan Presiden disatukan dengan Pemilihan Legislatif (Pileg).

Karena tinggal beberapa hari saja, sudahkah anda tahu siapa yang akan anda pilih dalam Pileg mendatang? Siapa yang bakal mewakili suara anda di parlemen nantinya? Siapa yang memperjuangkan suara anda jika ada keputusan penting yang menyangkut hajat hidup orang banyak?

Pertanyaan ini menjadi menarik, lantaran banyak Caleg yang saya sendiri tidak kenal atau paham rekam jejak (track record)nya. Selama ini sosialisasi tak dilakukan oleh semua Caleg, sehingga banyak yang bingung akan memilih siapa dalam Pileg mendatang.

Hiruk pikuk Pilpres sejak tahun lalu rupanya lumayan mengalihkan perhatian semua elemen negeri ini dari Pileg. Tiap hari publik disuguhi aksi dari kandidat Pilpres, seolah-olah yang masuk  gelanggang saat Pemilu cuma mereka. Padahal berdasarkan data KPU, Jumlah Caleg DPR RI mencapai 7.968 orang, terdiri dari 4.774 caleh laki-laki dan 3.194 caleg perempuan. Jumlah tersebut belum termasuk caleg untuk DPRD Tingkat satu dan DPRD tingkat 2 serta Calon Senator DPD (Dewan Perwakilan Daerah). Coba bandingkan kesemuanya dengan dua pasangan Pilpres.

Dengan jumlah yang begitu banyak, mengenal dan menelisik calon wakil rakyat adalah sebuah pe-er tersendiri. Nah, sadar banyak orang yang belum 'ngeh' dengan calegnya, sejumlah anak muda yang tergabung dalam @temanrakyat membuat social movement (gerakan sosial) Unboxing Caleg di media sosial. Seperti namanya, gerakan ini adalah  semacam review (tinjauan) tentang jati diri seorang caleg.

Arya Ghumi dari Teman Rakyat yang merupakan salah satu inisiator gerakan tersebut mengaku, unboxing caleg dilatari keprihatinan kurangn sekaligus ya informasi mengenai keseluruhan calon legislatif. Siapa mereka, apa prestasinya, hingga seperti apa keberpihakannya pada persoalan besar di negeri ini tidak ada yang memberikannya secara gamblang.

"Minimnya informasi mengenai jati diri caleg ini membahayakan untuk proses politik ke depan. Karena dalam Pemilu kita seperti membeli kucing dalam karung, publik tak pernah tahu pasti siapa calon wakil rakyatnya," ujar Arya yang juga seorang praktisi periklanan. Agar tak salah pilih nantinya, ia bersama rekan-rekannya mengajak masyarakat aktif memberikan informasi untuk membedah jati diri dan alasan mengapa para caleg harus dipilih dalam Pileg mendatang.

Dalam tataran lain gerakan ini juga meminta partisipasi aktif anak-anak muda agar menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu dan tidak memilih menjadi Golput atau Golongan Putih yang tidak ikut Pemilu.

Di laman Teman Rakyat sendiri dijelaskan apa maksud gerakan ini. Yang menarik adalah ajakan untuk memilih. Di halaman depan situs mereka menulis: "Masalahnya, kalo kita tidak datang dan memilih, maka yang akan mendapat kursi di Dewan PERWAKILAN RAKYAT terhormat itu, lagi-lagi mereka yang sekarang udah ada di sana, korup, kerja gak beres, menghabiskan uang rakyat. Mereka menang karena menyogok massa yang lugu, untuk datang saat Pemilu dan mencoblos nama mereka."

Sebuah sentilan untuk anak muda sekaligus mengkritisi kinerja politisi parlemen yang kinerjanya mereka pertanyakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun