Mohon tunggu...
Syaifanni Azana
Syaifanni Azana Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Teruslah belajar dan berkembang!

Selanjutnya

Tutup

Money

Hari Belanja Online Nasional terhadap Resesi Ekonomi

15 November 2020   15:41 Diperbarui: 15 November 2020   16:13 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
11.11 pada aplikasi Shopee

Harbolnas atau Hari Belanja Online Nasional dapat digunakan sebagai solusi dalam menangani resesi ekonomi. Hari Belanja Online Nasional dapat menyumbang angka transaksi ekonomi yang penting untuk meningkatkan perekonomian di Indonesia. Resesi merupakan kondisi di mana perekonomian menurun dan dapat diselesaikan jika perekonomian kembali normal atau bernilai positif. Dengan demikian, Hari Belanja Online Nasional dapat menjadi salah satu jalan keluar dari masa resesi ekonomi.

Resesi adalah kondisi kemunduran dari aktivitas atau produktivitas ekonomi pada suatu negara. Resesi biasanya ditandai dengan pertumbuhan Gross Domestic Product (GDP) yang bernilai negatif selama 2 kuartal berturut-turut. Terdapat 4 aspek yang mempengaruhi produk domestik bruto (PDB), yaitu konsumsi masyarakat, belanja negara, investasi di sektor riil, dan ekspor impor. Oleh karena itu, penurunan 4 aspek tersebut menyebabkan resesi ekonomi.

Penyebab awal resesi ekonomi di Indonesia pada tahun ini bisa dikatakan karena pandemi Covid-19. Dampak pandemi Covid-19 membuat masyarakat memilih menyimpan uangnya atau menabung dan menekan daya beli atau konsumsi mereka. Hal tersebut membuat pendapatan pelaku usaha atau perusahaan berkurang dan menyebabkan beberapa dari mereka melakukan pemutusan hubungan pekerjaan (PHK) kepada beberapa karyawan. Oleh sebab itu, semakin banyak masyarakat yang menekan daya beli atau konsumsi mereka.

Cara menangani resesi ekonomi ialah dengan berbelanja agar roda perekonomian dapat berjalan kembali, tetapi berbelanja ini harus memerhatikan beberapa persyaratan. Berbelanjalah dengan bijak atau dengan kata lain jangan memborong dengan berlebihan karena akan menyebabkan permintaan terlalu besar, sedangkan tenaga kerja sudah mengalami pengurangan. Dahulukan membeli kebutuhan pokok, kemudian dilanjutkan dengan pemunuhan gaya hidup. Berbelanjalah produk lokal atau UMKM karena pendapatan UMKM dapat menyumbang lebih dari 50% pada produk domestik bruto (PDB). Jadi, saat resesi dianjurkan untuk berbelanja produk dalam negeri bukan berarti tidak boleh menabung, tetapi kalau masih memiliki uang lebih untuk berbelanja maka berbelanjalah.

Hari Belanja Online Nasional atau Harbolnas merupakan perayaan untuk mendorong masyarakat untuk berbelanja di E-commerce. Harbolnas jatuh pada tanggal 12 Desember pada setiap tahun. Namun, pelaku E-commerce merangkai perayaan ini secara berurutan pada tanggal dan bulan yang memiliki angka yang sama, seperti 9 September, 10 Oktober, dan 11 November untuk menuju puncak perayaan Harbolnas pada 12 Desember. Oleh karena itu, perayaan Hari Belanja Online Nasional atau Harbolnas ini sangat disiapkan oleh pihak E-commerce demi meningkatkan transaksi pada E-commerce mereka.

Banyak sekali E-commerce yang melaksanakan perayaan Harbolnas melalui tayangan acara televisi. Acara perayaan tersebut mengundang artis dan penyanyi terkenal, tidak lupa dengan diskon besar-besaran, seperti yang dilakukan oleh E-commerce Shopee, Tokopedia, dan Lazada. Oleh sebab itu, Harbolnas membuat animo masyarakat untuk berbelanja meningkat karena banyak sekali penawaran yang menarik.

Teman saya selaku mahasiswi mengeluarkan Rp211.600,00 untuk berbelanja pada satu aplikasi E-commerce saat Harbolnas berlangsung. Selain itu, saya juga memiliki teman mahasiswi yang mengeluarkan Rp158.665,00 untuk berbelanja pada tiga aplikasi E-commerce. Bahkan saya yang tidak berniat untuk berbelanja saat Harbolnas ikut tergoda dengan dengan potongan harga dan berakhir berbelanja pada satu aplikasi E-commerce. Tidak hanya mahasiswi yang berbelanja saat Harbolnas, tetapi ada juga elemen masyarakat lain seperti pekerja, ibu-ibu, dan pelajar. Jadi, saya dapat menyimpulkan bahwa Harbolnas di masa pandemi tetap menarik daya beli masyarakat.

Kembali lagi pada solusi dalam menangani resesi, yaitu berbelanja agar semua sektor perekonomian kembali pulih. Dengan adanya penawaran menarik saat Harbolnas membuat peningkatan terhadap keinginan masyarakat untuk berbelanja. Namun, Harbolnas ini harus digunakaan untuk pemberdayaan UMKM agar Gross Domestic Product (GDP) dapat meningkat. Dengan demikian, berbelanja produk lokal atau UMKM  akan membantu pelaku UMKM mendapatkan pendapatan dan akan berpengaruh pada banyak sektor perekonomian.

Konsumsi masyarakat merupakan kunci dalam pertumbuhan ekonomi di setiap sektor karena akan menyebabkan multiplier effect. Multiplier effect adalah sebuah kegiatan ekonomi yang menggerakan kegiatan ekonomi lainnya. Jika terjadi peningkatan konsumsi masyarakat akan membuat postive multiplier effect, sedangkan jika terjadi penurunan konsumsi masyarakat akan membuat negative multiplier effect. Jadi, maksimalkan Harbolnas untuk berbelanja sebisa mungkin demi perbaikan semua sektor perekonomian di Indonesia.

Resesi yang menimpa Indonesia dapat terselesaikan jika perekonomian kembali normal, sedangkan perekonomian kembali normal ditandai jika pertumbuhan GDP atau produk domestik bruto (PDB) mengalami nilai plus. GDP terdiri dari berbagai aspek, salah satunya konsumsi masyarakat. Hari Belanja Online Nasional merupakan ajang untuk meningkatkan konsumsi masyarakat. Harbolnas diharapkan dapat membantu banyak pelaku usaha UMKM dan akan berakibat luas terhadap semua sektor ekonomi atau positive multiplier effect. Jadi, tingkatkanlah daya beli Anda saat Harbolnas berlangsung dengan membeli produk lokal atau UMKM dan belilah barang yang berguna atau produk pokok terlebih dahulu kemudian baru pemenuhan gaya hidup.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun