Nyadhar ketiga pelaksanaan nyadhar ketiga sama dengan perlengkapan pada nyadhar sebelumnya, hanya nyadhar ketiga dilaksanakan di psanren ke tempat tokoh yang dipatuhinya. Pada upacara yang ketiga akan dibacakan laying jati suara dan laying sempurnaming sambah, secara serentak di baca di tiap pasarean yang dipimpin dua orang, seorang sebagai pembaca dan seorang lagi memberikan makna yang dibacakan. Kegiatan ini dilakukan malam hari sampai waktu menjelang subuh. layang jati suara dan layang sempurnaning sembah, berisikan pengetahuan tindak dan perilaku sebagai seorang hamba Allah. Naskah tersebut ditulis diatas daun lontar. Usai pembacaan laying, justru baca menyerahkan naskah kepada penghulu dan memberitahukan kepada ketua adat bahwa pembaan layang selesai dilakukan. Hari yang di tetapkan untuk pelaksanaan upacara itu adalah hari jumat (hari pertama) dan sabtu (hari kedua). Pertemuan tanggal pelaksanaan menjadi tanggung jawab penghulu, lalu ia melapor pada ketua adat dan keputusan disahkan dalam upacara pembukaan (musyawarah). Upacara adat dipimpin oleh empat orang berdasarkan asal muasal leluhurnya. Para pemimpin itu dibantu dibantu oleh seorang penghulu yang dilantik pada saat dilaksanakan upacara nyadhar. Mereka juga dibantu oleh juru doa. Ada beberapa persyaratan yang harus dupenuhi dalam pelaksanakan upacara nyadhar yang diadakan di desa kebundadap, persyaratan tersebut ada hubunganya dengan perintah Maulid Nabi, diantaranya: 1. Pelaksanaan upacara tidak diperkenankan diadakan sebelum tanggal 12 Maulid 2. Selamatan yang diadakan untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.