Mohon tunggu...
Syahril Saifuddin
Syahril Saifuddin Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Internasional Semen Indonesia

Tidak ada kata menyerah sebelum mencoba

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Satu Sampah Sejuta Masalah

2 Desember 2020   17:21 Diperbarui: 2 Desember 2020   17:28 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Permasalahan sampah yang ada didunia ini memang sangat sulit untuk dihindari dikarenakan masih banyak suatu product  yang masih menggunakan plastik dengan alasan Biaya rendah, metode produksi volume tinggi, Ketahanan kimia dan cahaya, Desain praktis dan spesifikasi kinerja, Kemampuan untuk mengambil bentuk dan warna, Fungsionalitas dan kenyamanan bagi konsumen, Ringan dan tahan lama.

Menurut Craig Leeson pemeran film dokumenter An Ocean Plastic bahwa delapan juta metrik ton sampah plastik bocor kedalam laut setiap tahunnya, maka dari itu sampah plastik berdampak buruk bagi lingkungan, ekonomi dan sosial ketika tidak bisa mengolahnya dengan benar. Mayoritas sampah plastik yang ada di laut dihasilkan dari daratan. Sampah plastik yang dihasilkan di wilayah pesisir yang tidak dikelola secara efektif paling berisiko memasuki lingkungan laut. Sementara sebagian besar limbah plastik global dihasilkan di Dunia Utara.

Sampah plastik yang bocor ke laut menjadikan rusaknya ekosistem hewani yang ada dilaut. Dari sampah tersebut banyak spesies hewan yang mati. karena bahan plastik maka dapatr menyebabkan kerusakan fisik pada hewan dan plastik bisa tertelan langsung pada hewan yang ada di laut, maka dari itu rantai makanan hewan yang ada di laut terganggu. Bahan kimia yang ada di plastik menyebabkan bahaya bagi satwa liar yang ada di laut maupun di darat. Zat beracun yang ada diplastik jika dikaitkan dengan populasi manusia maka bisa saja kesehatan manusia akan terganggu dan akan ada timbulnya penyakit-penyakit. Melalui berbagai mekanisme termasuk endokrin zat beracun yang ada di plastik dapat menumpuk ke dalam rantai makanan manusia melalui konsumsi ikan dan menyebabkan efek kesehatan pada populasi manusia.

Keadaan sampah plastik tersebut dikarenakan ulah tangan manusia yang membuang sampah sembarang dan ketidaksiapan sektor industri, bisnis, pemerintah dan konsumen untuk mengolahnya. Seharusnya sektor yang banyak menghasilkan sampah plastik harus mempunyai solusi yang konkrit agar tidak ada sampah plastik yang bocor ke laut.

Upaya untuk mengurangi sampah plastik yang ada di dunia ini ialah harus melibatkan semua stakeholder yang terkait. Terutama sektor pemerintah adalah sektor yang kuat untuk menanggulai permasalahan sampah ini melalui kebijakan-kebijakan yang dibuat. Di pemerintah mana pun ketika ada permasalahan lingkungan yang membahayakan manusia dan makhluk lain haruslah ditangani melalui kebijakan-kebijakan yang sifatnya Jangka panjang. Sifat kerusakan yang disebabkan oleh polusi sampah plastik tidak sejalan dengan kebijakan-kebijakan pemerintah yang sifatnya jangka pendek.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun