Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Peringkat dalam Rapor: Motivasi atau Gangguan dalam Pencapaian Tujuan Pendidikan?

4 Desember 2023   00:01 Diperbarui: 4 Desember 2023   10:49 715
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen mtsn2bantul.sch.id

"Keberhasilan sejati bukanlah sekadar angka, tetapi juga bagaimana kita membentuk diri kita sendiri."

Dalam semangat Kurikulum Merdeka, pendidikan dilihat sebagai fondasi utama dalam membentuk karakter yang kuat serta mengembangkan keterampilan esensial bagi para siswa. Fokusnya tidak hanya pada pengetahuan akademis, tetapi juga pada nilai-nilai yang membangun karakter serta kemampuan yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan masa depan.

Seiring dengan perkembangan sistem pendidikan, muncul perdebatan seputar kebermaknaan penilaian peringkat dalam raport sebagai alat motivasi bagi siswa. 

Jika tujuan pendidikan diarahkan untuk menciptakan siswa berprestasi tinggi, peringkat dapat menjadi instrumen motivasi yang efektif. Namun, jika tujuan utama adalah membentuk siswa berkarakter dan berketerampilan, apakah penilaian peringkat masih relevan? 

Artikel ini akan menjelaskan alasan mengapa peringkat dalam raport bisa dianggap penting atau sebaliknya, dengan fokus pada pembentukan karakter dan pengembangan keterampilan siswa. Akan disorot bagaimana aspek-aspek ini mungkin memengaruhi kebijakan pendidikan serta relevansinya dalam konteks pembelajaran yang holistik.

Motivasi Melalui Peringkat

Salah satu argumen utama untuk memasukkan peringkat dalam rapor adalah untuk meningkatkan motivasi siswa. Peringkat dapat memicu semangat kompetisi serta memberikan dorongan kepada siswa untuk meraih prestasi yang lebih tinggi. Dengan adanya peringkat, siswa dapat merasa termotivasi dan terdorong untuk terus berupaya dan berkembang dalam belajar.

Dengan menampilkan posisi mereka dalam kelas, siswa dapat merasa terdorong untuk bersaing secara sehat dan berusaha menjadi yang terbaik. Hal ini memberikan kesempatan bagi mereka untuk mengasah kemampuan, meningkatkan motivasi, serta membangun dedikasi dalam pencapaian akademis mereka. 

Ketika terdapat sebuah kerangka persaingan yang sehat, siswa tidak hanya meraih keunggulan pribadi, tetapi juga dapat memacu satu sama lain untuk meningkatkan kualitas belajar secara kolektif. Menciptakan atmosfer kompetitif yang seimbang dapat menjadi katalisator bagi prestasi akademis yang lebih tinggi, karena setiap individu merasa didorong untuk terus tumbuh dan berkembang dalam lingkungan pembelajaran yang kompetitif namun mendukung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun