"Saya tadi infaq dua ribu rupiah."
Kamu khan mampu lebih.
"Katanya biar sedikit asal ikhlas."
Teruuus?
 "Ya...ikhlasnya Saya segitu, dua ribu."
---
Ketika kita kecil, disuruh sholat, semula hanya sholat magrib, terus ditambah jadi sholat isya dan seterusnya sampai 5 waktu yang wajib, apakah langsung ikhlas?
Puasa, awalnya hanya diajarin beberapa jam, kemudian sampai setengah hari, hingga sehari penuh, apakah langsung ikhlas?
Kadang harus diiming-imingi dengan hadiah, dipaksa-paksa, ada yang sampai nangis. Namun, walau terpaksa, hati dongkol, kita tetap nurut orang tua. Tidak pernah kita bilang, ikhlasnya saya hanya 2 jam puasa atau bilangnya, "Saya sholatnya magrib dan isya aja ya. Sholat lainnya itu terpaksa."
Anehnya, kalau ngebahas pasal sedekah, banyak yang bilang "biar sedikit asal ikhlas." Emangnya ibadah yang lain, tidak perlu ikhlas, emangnya perbuatan kita sehari-hari, tidak perlu ikhlas.
Semua ibadah itu muaranya adalah ikhlas. Untuk mencapai ikhlas itu kita perlu 'jam terbang'. Awalnya terpaksa (dipaksa), tapi karena dilakukan berulang-ulang, lama-lama jadi terbiasa. Karena terbiasa, muncullah keikhlasan.