Mohon tunggu...
Syahirul Alim
Syahirul Alim Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas, Penceramah, dan Akademisi

Penulis lepas, Pemerhati Masalah Sosial-Politik-Agama, Tinggal di Tangerang Selatan

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Jelang Kegiatan Armuna, Transportasi "Bus Shalawat" Libur

17 Agustus 2018   10:23 Diperbarui: 17 Agustus 2018   15:27 810
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Jelang kegiatan Armuna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina) yang digelar mulai Senin (19/8), seluruh transportasi bus shalawat dan katering untuk jamaah haji dihentikan sementara. Hal ini mengingat Armuna adalah puncak haji yang menyita aktivitas fisik, maka jamaah haji diharap dapat mempersiapkan kebugaran fisiknya.

Bahkan sejak kemarin, bus shalawat yang setia mengantar jamaah haji Indonesia dari pemondokan ke Masjidil Haram dihentikan sementara. 

Mengingat Mekah akan menjadi kota tersibuk di dunia disaat kegiatan wuquf di Arafah. Diperkirakan, mulai tanggal 19 Agustus jamaah haji seluruh dunia sudah mulai bergerak ke Mina--bagi yang akan Tarwiyah--sebelum pelaksanaan wuquf.

Seluruh kegiatan Armuna menjadi tanggung jawab penuh pihak Maktab--otoritas pengatur haji yang ditunjuk Kementrian Haji Arab Saudi--sehingga hampir tak ada kebijakan bagi negara manapun kecuali ikut seluruh aturan yang ditetapkan Maktab. Jamaah haji Indonesia dalam satu maktab umumnya terdiri dari 6 sampai 7 kloter.

Mulai 19 Agustus, seluruh jamaah haji Indonesia akan diangkut menggunakan bus dari Mekah ke Arafah dengan sistem "tarodudi" (bus terus berputar menyisir jamaah hingga seluruhnya terangkut dari Mekah-Arafah). 

Ketersediaan armada bus di setiap maktabnya dan menghindari kemacetan luar biasa, bus hanya mengangkut dan menurunkan lalu berputar lagi mengangkut yang lain.

Seluruh kegiatann Armuna tidak menggunakan lagi bus shalawat.  Menarik sebenarnya,  karena istilah "shalawat"  memang terasa akrab di telinga dan penamaan ini menjadi "washilah"  siapapun dalam menggapai keridoan Tuhan.  

"Shalawat" berarti "doa" yang menghubungkan seorang hamba dengan Tuhannya. Shalawat juga identik dengan "syafa'at" (pertolongan), dimana bus  inilah satu-satunya akomodasi yang membantu jamaah haji beribadah dan berdoa.

Semoga bus-bus ini kelak menjadi saksi semangat berapi-api para "hujjaj" menuju Rumah-Nya di Masjidil Haram. Walaupun saat ini mereka tentu saja kecewa karena untuk beberapa hari ke depan tak mungkin lagi shalat dan thawaf, kecuali beristirahat selama persiapan Armuna. Bus Shalawat akan dioperasikan lagi selepas hari Tasyriq--kira-kira 25 Agustus--tepat setelah seluruh puncak rangkaian haji selesai.

Haji adalah wuquf di Arafah sehingga jutaan orang seluruh dunia akan berada di titik ini sepanjang tanggal 9 Dzulhijjah. Inilah kondisi dimana seluruh doa diijabah ditempat yang pasti mustajabah. 

Di tengah terik matahari dengan suhu kemungkinan dapat mencapai 50 derajat celcius, para hujjaj dan hujjajah dipastikan berurai air mata semata mengharap ampunan dan keridoan Yang Maha Kuasa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun