Mohon tunggu...
Syahirul Alim
Syahirul Alim Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas, Penceramah, dan Akademisi

Penulis lepas, Pemerhati Masalah Sosial-Politik-Agama, Tinggal di Tangerang Selatan

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Soal Larangan Jenderal Gatot ke AS, Islamofobia atau Pelecehan Negara?

22 Oktober 2017   22:30 Diperbarui: 23 Oktober 2017   10:38 4596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Antara Foto/Nyoman Budhiana

Kecenderungan besar terhadap Islamofobia  AS yang menganggap Jenderal TNI ada kedekatan dengan pihak-pihak "radikalisme-ekstimisme" justru telah merugikan mereka sendiri, karena AS tidak melihat bahwa Gatot adalah Panglima TNI yang juga pejabat resmi negara RI. Jabatan resmi yang melekat pada diri Gatot barangkali luput dari pantauan otoritas AS, dan kemudian dengan sangat terburu-buru dan sembrono, menganggap sang Jenderal adalah salah satu ikon muslim "garis keras" yang sudah seharusnya dilarang memasuki wilayah otoritas AS.

Saya kira, walau bagaimanapun, pihak Kedubes AS di Indonesia sudah seharusnya secara cepat merespon dan mengklarifikasi ada apa di balik pelarangan Jenderal Gatot untuk berkunjung ke AS. Membuka alasan yang sebenarnya, tanpa ditutup-tutupi atau dibuat alasan-alasan lain yang terkesan "normatif" sekadar menutupi kelalaian yang lebih besar, justru sikap naif yang tidak mencerminkan sebagai sebuah negara demokratis yang dibanggakan dunia. 

Meskipun banyak pihak yang menilai, jangan-jangan Jenderal Gatot dianggap memiliki kedekatan dengan kalangan muslim "garis keras" oleh AS, sehingga jatuhlah pelarangan atas dirinya. Lagi-lagi perlu ditegaskan, Indonesia bukanlah "negeri teroris" sebagaimana larangan ketat AS terhadap negara-negara lain yang dianggap mensponsori terorisme. Perlu kiranya AS melalui Kedubesnya di Jakarta, secara jelas menjelaskan kepada publik seterang-terangnya, jika tidak, berlaku seperti diungkapkan Hikmahanto, kemungkinan pengusiran atau persona non grata pada diplomat AS yang berada di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun