Mohon tunggu...
Syahfitri Dwi Kirani
Syahfitri Dwi Kirani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Ilmu Adab dan Bahasa IAIN Surakarta

If opportunity does not come to you, then create it

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tetap Produktif di Masa yang Kurang Kondusif

29 Juli 2021   23:05 Diperbarui: 29 Juli 2021   23:40 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Awal tahun 2020 menjadi titik awal masyarakat mulai menghadapi kondisi pandemi akibat virus covid-19. Sejak saat itu keadaan dunia ini memang tidak baik-baik saja. Pola kehidupan berubah seiring dengan keadaan. Corona virus atau biasa disebut virus corona merupakan virus yang mengakibatkan terjadinya infeksi saluran pernafasan atas , ringan hingga sedang. Siapa saja dapat terinfeksi virus ini, akan tetapi bayi dan anak kecil serta orang dengan kekebalan tubuh yang lemah lebih rentan terhadap serangan virus ini. Selain itu, kondisi musim atau cuaca juga dapat mempengaruhi.

Virus ini dapat menyebar melalui beberapa cara yaitu antara lain; melalui percikan air liur pengidap (batik dan bersin), menyentuh tangan atau wajah orang yang terinfeksi, menyentuh mata, hidung, atau mulut setelah memegang barang yang terkena percikan air liur pengidap virus corona, dan melalui tinja atau feses (jarang terjadi). Rata-rata gejala timbul 2-14 hari setelah virus pertama masuk ke dalam tubuh.

Beberapa gejala yang dialami oleh pengidap antar lain ; flu, batuk, sakit kepala, sakit tenggorokan, demam, merasa tidak enak badan,hilang kemampuan indera perasa dan penciuman. Infeksi bisa semakin parah apabila menyerang kelompok individu tertentu, contohnya orang dengan penyakit jantung atau paru-paru, orang dengan system kekebalan yang lemah, bayi dan lansia. Namun beberapa pengidap covid-19 juga mengalami gejala yang sebenarnya bersifat ringan. Jadi, diharapkan selalu waspada jika mengalami beberapa geja yang tidak biasa pada tubuh, dan tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku dan menjaga kebersihan.

Pandemi sangat berdampak bagi seluruh lapisan masyarakat di Indonesia, terutama masyarakat dengan ekonomi rendah. Saya sebagai mahasiswa yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata -- Transformasi Kerso Darma IAIN Surakarta 2021 di desa Selogringging, Tulung, Tulung, Klaten, Jawa Tengah merasakan keresahan yang dialami oleh masyarakat di desa ini. Terlihat dari lingkungan di sekitar desa ini yang mana dekat dengan pasar, maka sebagian besar penduduk di desa ini berprofesi sebagai pedagang. Namun beberapa pedangang mengalami penurunan pendapatan dikarenakan lonjakan harga di masa pandemic ini. Oleh karena itu kami mengadakan beberapa kegiatan produktif di masa yang kurang kondusif ini untuk sedikit membantu perekonomian warga desa Selogringging.

Kegiatan produktif ini tidak hanya berfokus pada orang dewasa saja, tetapi kepada anak-anak di desa Selogringging ini yang selama masa pandemi ini tidak bisa sekolah tatap muka dan merasa bosan serta terbatasi di masa pandemi ini. Kegiatan KKN-Transformatif dengan tema "Penguatan Ketahanan Masyarakat Masa Pandemi Covid-19 Berbasis Kearifan Lokal Dan Moderasi Beragama" dilaksanakan mulai tanggal 29 Juni- 31 Juli 2021. Sesuai dengan tema dan program kerja, maka kegiatan pertama yang dilakukan yaitu menanam tanaman obat.

Dimasa pandemi ini, obat di apotek mulai susah di cari dan harga nya pun melonjak, oleh  karena itu, untuk tetap produktif dan menguatkan imun masyarakat Desa Selogringging, kami bersama-sama menanam beberapa tanaman obat yang diyakini dapat menjaga imun dan daya tahan tubuh di masa pandemi ini antara lain ; kunyit, jahe dan lengkuas. Kegiatan ini tidak hanya di ikuti oleh orang dewasa, anak-anak pun ikut antusias dan berpartisipasi pada kegiatan ini. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan tanaman yang ditanam dapat digunakan secara pribadi oleh warga sekitar atau dijual kembali sebagai obat atau bahan memasak.

Kegiatan selanjutnya yaitu lomba mewarnai bagi anak-anak desa Selogringging. Anak-anak di desa Selogringging rata-rata berusia 2-8 tahun, di usia inilah mereka harusnya mengembangkan skill mereka bersama teman-teman nya.Dimasa pandemi ini mereka merasa terbatasi dalam menuangkan skill non academik mereka. Oleh karena itu kami mengadakan kegiatan lomba mewarnai ini dengan harapan agar anak-anak tidak bosan dengan kegiatan selama dirumah saja dan tetap dapat menuangkan skill non akademik mereka. Tema yang kami angkat yaitu mengenai covid-19 hal ini sekaligus memperkenalkan kepada anak-anak mengenai bahaya virus corona dan pentingnya menjaga kesehatan dan mematuhi protokol kesehatan. Anak-anak terlihat antusias dan sangat menikmati kegiatan ini. Selain itu kegiatan lain yang biasa kita lakukan yitu mengaji TPA dan menghafal suray-surat pendek dan dia sehari-hari selepas sholat magrib. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan ilmu keagamaan anak-anak di desa Selogringging sejak dini.

Selain itu kegiatan lain nya yaitu sosialisasi mengenai bahaya virus corona, pentingnya menerapkan 5M yaitu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menjauhi kerumunan, membatasi mobilitas dan interaksi, kami juga menempelkan poster di beberapa tempat-tempat tertentu di desa Selogringging dan membagikan masker kepada warga. Dengan demikian diharapkan agar warga desa Selogringging dapat mematuhi protokol kesehatan dan menjaga kebersihan serta sehat selalu.

Dengan adanya kegiatan-kegiatan diatas, warga menjadi lebih produktif di masa yang kurang kondusif ini. Dan tak lupa mereka juga tetap melakukan aktivitas sehar-hari seperti biasa dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun