Mohon tunggu...
Syaharani Chaerunisa
Syaharani Chaerunisa Mohon Tunggu... Lainnya - Instagram: @Syaharanichrns

Hai.... Salam kenal semuanya 😊 #UNISMABEKASI #ILMUKOMUNIKASI

Selanjutnya

Tutup

Money

Dampak Covid-19 terhadap Pedagang Kaki Lima

2 Juli 2020   07:15 Diperbarui: 3 Juli 2020   11:52 751
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Sudah hampir 4 bulan virus ini melanda indonesia, sejak di temukan nya kasus pertama kali pada 2 Maret 2020. Dan Kasus selalu melonjak setiap harinya yang membuat pemerintah mengambil beberapa upaya untuk mengurangi penyebaran Covid,seperti karantina wilayah, PSBB, bahkan lockdown secara masal telah dilaksanakan di berbagai daerah.

Sama halnya dengan penutupan fasilitas umum di berbagai daerah juga telah diberlakukan. Sebagian masyarakat mulai menaati peraturan tersebut. Tapi tak jarang banyak warga pun melanggar aturan-aturan tersebut entah itu keluar karena ada keperluan mendesak atau hanya sekedar alasan bosan terlalu lama di rumah.

Tapi jika kita lihat, rata-rata orang yang melanggar peraturan tersebut adalah orang yang memiliki tanggungjawab untuk mencari nafkah,salah satu nya adalah pedagang kaki lima mereka yang memang sehari - harinya mencari uang dengan mengandalkan situasi jalanan karena bagaimanapun perekonomian untuk keluarga harus tetap berlangsung. 

Di sejumlah media berita,banyak yang menjelaskan bahwa kini para PKL/Pedagang Kaki Lima kondisi nya sangat memprihatinkan ,karena sepi nya pembeli bahkan ada yang satu hari tidak mendapatkan pembeli sama sekali,karena sebagian masyarakat tak memiliki daya beli, lebih suka memesan makanan siap saji, dan menunggu bantuan sosial dari pemerintah.hal seperti itu membuat omset mereka turun drastis.

Sejumlah pedagang kaki lima yang menjual makanan pun mengalami kerugian besar karena rusak nya bahan makanan akibat terlalu lama di simpan.usaha rumahan sampai industri banyak yang terancam COLLAPSE karena adanya pandemi ini.

Warga dari kelas menengah ke bawah yang bekerja di sektor informal seperti pedagang kecil sangat rentan dan terdampak dengan kondisi Indonesia saat ini. Karena itu, jutaan orang di Tanah Air bisa terancam menjadi pengangguran, terlebih tak mudah untuk berganti profesi dengan cepat, atau mengharapkan lowongan suatu pekerjaan dibuka untuk orang-orang dari sektor ini. Sebagian lainya nya banyak yang memilih mempertahankan usaha nya.

Para pedagang pun banyak yang sudah memasarkan produk nya secara online ,entah itu mendaftarkan nya ke aplikasi ojek online atau menjual produk nya melalui E-Commerce. Seperti salah satu pedagang yang saya temui di salah satu perumahan di Bekasi tepatnya di perumahan Kemang Pratama. Pribadi Gunawan namanya ,dia menjual pizza goreng beraneka rasa.

"akibat dari lockdown kemarin saya mengalami penurunan omset yang begitu besar ,dan saya akhirnya memutuskan untuk mulai memasarkan produk  di salah satu E-Commerce,dan produk saya sudah ada di aplikasi ojek online"-Ujarnya (27/06/2020). Menurut dia itu sangat membantu karena untuk kondisi sekarang orang lebih sering membeli sesuatu melalui online. Walaupun penjualan secara online tidak dapat menutupi kerugian ,setidaknya bisa membantu dalam mencukupi kebutuhan sehari hari.

(Syaharani Chaerunisa)

MAHASISWA UNISMA BEKASI

ILMU KOMUNIKASI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun