Mohon tunggu...
Syafrul Bandi
Syafrul Bandi Mohon Tunggu... Administrasi - swasta

satu langkah dulu.. bandisyafrul@yahoo.co.id syafrulbandi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola

Dulu Tidak, Sekarang Deg-degan Melawan Filipina

22 November 2016   04:50 Diperbarui: 22 November 2016   16:44 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Boaz Solossa | Ilustrasi: SuperBall.id

Dulu setiap timnas Indonesia akan bertanding melawan Filipina  yang saya rasakan tidak ada kekhawatiran atau rasa “deg deg gan “  Indonesia pasti menang, dan pasti banyak gol yang bersarang di gawang Filipina. Saya masih ingat dan mungkin juga anda Timnas Indonesia mencatat kemenangan terbesar sepanjang sejarah saat berjumpa Filipina pada penyisihan grup Piala Tiger 2002. Tim Merah Putih menang dengan skor telak 13-1 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, 23 Desember 2002.Timnas Indonesia bermain luar biasa pada laga yang berlangsung dihadapan publik sendiri.

Tim asuhan pelatih asal Bulgaria, Ivan Venkov Kolev itu berhasil unggul 7-0 atas Filipina.Memasuki babak kedua, Timnas Indonesia berhasil mencetak enam gol tambahan ke gawang lawan. Sedangkan Filipina hanya mampu mencetak satu gol. Dua pemain depan, Bambang Pamungkas dan Zaenal Arief sama-sama mencetak 4 gol ke gawang lawan. Sementara lima gol lainnya dicetak Bejo Sugiantoro (2 gol), Budi Sudarsono, Imran Nahumarury, dan gol bunuh diri pemain Filipina. Dan dalam pertandingan dengan Filipina sebagian besar dimenangkan timnas Indonesia. Itu bukti bahwa timnas kita begitu superior dibanding Filipina.

Di Piala AFF 2016 kali ini, kembali timnas kita akan melawan Filipina, saya kok jadi deg deg an ya, waduh gimana kalau kita kalah, seperti pada piala AFF 2012 yang lalu, timnas kita tak berdaya ditaklukan  Filipina  0- 4. Ya semua tahu kini Filipina bukan lagi tim yang “ ecek –ecek “ lagi. Dihuni dengan pemain-pemain naturalisasinya yang berkualitas. Filipina telah berubah wujud, menjadi tim sepakbola yang tangguh di Asia Tenggara.

Semenjak itulah timnas Filipina tak bisa dianggap enteng lagi.  Dan kekuatannya Filipina di piala AAF 2016 sekarang, tetap masih menjadi tim yang kuat, bahkan diunggulkan  serbagai tim yang kemungkinan lolos ke babak final.

Timnas Indonesia AFF 2016 - Antara
Timnas Indonesia AFF 2016 - Antara
Sedikit menonton cuplikan pertandingan Filipina melawan Singapura di AFF 2016, saya melihat Filipina, pun Singapura sama-sama tim yang tangguh. Khususnya Filipina masih mengandalkan kekuatan fisik dan postur tinggi pemainnya, disertai teknik sepak bola yang cukup ok. Umpan-umpan panjang menjadi ciri khasnya (menurut saya) walau melawan Singapura menghadapi kesulitan menembus tembok pertahanan Singapura yang kokoh, walau Singapura bermain dengan 10 pemain.

Setelah pertandingan Filipina Vs Singapura, saya coba mereka-reka wujud timnas Indonesia melawan Filipina kali ini. Yang pasti Coach Timnas Riedl akan memasang 11 pemain ( he he pastilah ) 11 pemain yang cocok untuk menghadapi Filipina . Untuk lini depan ujung tombak Boaz Solossa akan menjadi peluru yang bisa merepotkan Filipina, pelapisnya sosok  Lerby Eliandry dengan permainannya yang baik dan mencetak gol saat melawan Thailand akan tetap menjadi pilihan utama. 

Sayap kiri dan kanan pun nampaknya tidak akan mengalami perubahan, Andik Vermansyah,  Rizky Pora di sayap dijadikan pendobrak sekaligus pengumpan bola silang, dan pemancing pemain belakang Fillipina untuk keluar dari lini pertahanannya. Dibantu bek sayap Beny Wahyudi yang sesekali dapat menerobos melalui sayap dari belakang dan diharapkan dapat mengirimkan umpan jitunya lagi seperti yang diberikan pada Lerby Eliandry yang berbuah goal saat menghadapi Thailand.

Untuk lini tengah  pemain naturalisasi Stefano Lilipaly  saya harap masih menjadi pilihan utama, mentalnya sebagai pemain Eropa disertai kemampuan nya dapat membantu menyerang dan bertahan bisa diandalkan oleh timnas, dia bisa bantu penyerang timnas kita lebih tajam seperti harapannya .

Siapa lagi penghuni lini tengah untuk melawan Filipina , saya sangat sependapat bila Coach Riedlmemenuhi janjinya  untuk menurunkan Evan Dimas dari awal pertandingan. Hemat saya ini disesuaikan dengan strategi meredam Filipina. Evan Dimas dapat berperan dengan umpan-umpan yang terukur untuk pemain depan, ujung tombak atau sayap timnas Indonesia. Dan sangat dinantikan pergerakan Evan Dimas yang dapat mengejutkan dan merepotkan lawan. 

Lini belakang saya sangat berharap Yanto Basana dengan kemampuannya harus yakin bahwa dia mampu menghalau serangan lawan ( jangan panik seperti lawan Thailand ) pasangan Yanto Basana.pun juga harus lebih fokus dan tenang, dengan postur tubuh yang cukup tinggi dimiliki para pemain belakang timnas kita, setidaknya dapat mengimbangi postur tinggi para pemain Filipina. Pada penjaga gawang Kurnia Mega betul akan lebih cocok menghadapi pemain Filipina yang memiliki postur tinggi, untuk antisipasi bola-bola atas.

Secara keseluruhan cara bermain Indonesia untuk melawan Filipina , akan menampilkan ciri khas Indonesia umpan pendek, rapat, mengandalkan kecepatan untuk menghadapi Filipina. Pola permainan seperti ini cukup memiliki kemampuan untuk meredam melawan tim yang pemainnya memiliki postur lebih tinggi.

Filipina sendiri tentu sudah mempelajari cara bermain timnas Indonesia, dari pertandingan timnas kita melawan Thailand, Filipina katanya sudah memiliki bekal untuk mengalahkan Indonesia. Seperti sektor pertahanan Indonesia yang dikatakan lemah oleh pelatih timnas Filipina Thomas Dooley. Dan Filipina akan mewaspadai para pemain lini depan Indonesia yang diakui memiliki kemampuan luar biasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun