Mohon tunggu...
Irmawan syafitrianto
Irmawan syafitrianto Mohon Tunggu... Penjahit - ASN (KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN)

ISTIKOMAH (IKATAN SUAMI TAKUT ISTERI KALO DIRUMAH)

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

"Memandirikan Petani di Negeri yang Mandiri"

7 November 2014   07:52 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:25 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Beberapa minggu yang lalu telah terjadi moment yang sangat penting di bumi pertiwi. Siklus pergantian kepimpinan, siklus yang 5 (lima) tahunan, siklus yang mendewasakan dalam berdemokrasi, siklus yang dipenuhi dengan harapan-harapan perubahan untuk menjadi lebih baik.

"Tidak menjadi tamu di negeri sendiri" sepenggal kalimat pembakar semangat juang dan merupakan refleksi kebanggaan terhadap sumberdaya yang ada. Kemandirian tentunya menjadi barang mewah yang harus diperjuangkan. Potensi sumberdaya yang sangat besar harus dikelola, dimanfaatkan, sehingga kita tidak lagi berdiri “malu-malu” dihadapan negara lain. Sektor Pertanian dan agaria, Kelautan dan Perikanan, dan sektor-sektor lainnya diharapkan dapat menjalin hubungan kerja yang terkordinasi dan dinamis agar cita-cita mulia dapat cepat terwujud.

Pembangunan sektor pertanian membutuhkan perencanan yang matang, terintegrasi, dan multi kajian. Pembangunan tanpa perencanaan diibaratkan seperti berjalan tanpa arah. Perencanaan pertanian hendaknya mempertimbangkan keinginan petani, serta memperhatikan segala kemungkinan, resiko, dan titik kritis yang mungkin akan terjadi.

Mengingat sebagian masyarakat menempati wilayah pesisir dan juga pedesaan yang juga merupakan wilayah hunian terbesar, dengan mata pencaharian utama di sektor pertanian, perkebunan dan perikanan, maka yang menjadi prioritas utama pembangunan nasional adalah pembangunan pertanian, dan kemaritiman.

Petani dan masyarakat pedesaan pada umumnya masih berada pada kondisi yang kurang diberdayakan. Stigma yang melekat pada petani diidentikkan sebagai sikap ketinggalan zaman, kolot dan tradisional. Sifat masyarakat pedesaan cenderung berperilaku homogen, rasa kekeluargaan yang sangat baik, dan prilaku yang berorientasi pada tradisi seharusnya merupakan nilai tambah yang membutuhkan sedikit polesan agar bernilai jual tinggi. Pembangunan sektor pertanian idealnya didasarkan pada kearifan lokal dan tetap mempertahankan tradisi yang ada, tradisi kekerabatan misalnya. Harapannya, budaya dapat dijadikan sebagai kekuatan internal yang senantiasa dijaga.

Dalam pelaksanaannya, pendampingan dan penyuluhan idelanya harus terus ditingkatkan dan diintensifkan. Penyuluhan diharapkan dapat mengubah perilaku petani agar lebih mengetahui, menerapkan, dan menyelesaikan permasalahan-permasalahan secara mandiri. Menurut Kartasapoetra (1987), fungsi penyuluhan pertanian antara lain : membuka jalan bagi petani untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan tentang pertanian, jembatan antara praktek dengan pengetahuan dan teknologi yang sedang berkembang, penyampai pengusahaan dan penyesuaian program nasional dan regional agar program pembangunan nasional segera tercapai, pendidikan informal yang dilakukan terus-menerus untuk mengikuti perkembangan teknologi yang dinamis dan masalah pertanian yang berkembang.

Kesimpulannya, agar masyarakat tidak lagi tergantung pada impor beras, ikan, dan komoditas lainnya, maka sebaiknya potensi yang ada dimanfaatkan secara berkelanjutan, dengan demikian kemandirian ekonomi akan segera terwujud. Pendampingan dan penyuluhan kepada petani harus senantiasa dilakukan untuk peningkatan kesejahteraan, untuk masadepan yang lebih baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun