Mohon tunggu...
SYAFIRA NUR YULIA
SYAFIRA NUR YULIA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Manajemen Komunikasi, Universitas Padjadjaran

Saya salah satu mahasiswa Prodii Manajemen Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Perspektif Komunikasi Budaya Populer

2 April 2023   07:48 Diperbarui: 2 April 2023   07:59 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam interaksi manusia, ekspektasi budaya yang berbeda dapat menyebabkan risiko fatal yang dapat menyebabkan komunikasi tidak jelas, perasaan tidak menyenangkan, atau kesalahpahaman. Akibat dari kesalahpahaman tersebut banyak dijumpai dalam berbagai peristiwa yang melibatkan etnosentrisme berupa konflik yang berujung pada kerusuhan, permusuhan dan konflik antaretnis. Kesalahpahaman akibat perbedaan budaya berusaha diminimalkan dengan memahami dan mengetahui bahasa dan perilaku budaya orang lain. 

Dalam hal ini, perbedaan budaya menyebabkan terjadinya komunikasi antar budaya, yang menjadi penting dan strategis untuk mengidentifikasi kesulitan-kesulitan yang muncul dalam proses komunikasi. Kajian komunikasi antar budaya sulit dilakukan karena kita semakin terbuka untuk bersosialisasi dengan orang-orang yang berbeda budaya selama bangsa Indonesia sangat majemuk dengan berbagai ras, suku, agama, latar belakang daerah dan latar belakang pendidikan dan lain-lain.

Komunikasi dan budaya bukan hanya dua kata, tetapi dua konsep yang saling mengikat. Hanya setelah merumuskan budaya, Godykunts dan Yun Kim memperhatikan bahwa "more than one hundred definition of term have been suggested". Menurut definisi, komunikasi sangat beragam dan kontroversial, yaitu. tidak ada konsensus di antara para ahli komunikasi. Namun menurut William B. Hart II, jelas penelitian komunikasi lintas budaya dapat diartikan sebagai penelitian yang menekankan pada dampak budaya terhadap komunikasi.

Bahkan Edward T. Hall menyatakan bahwa "culture is communication and is culture". Komunikasi antar budaya adalah komunikasi antara orang-orang yang berasal dari budaya yang berbeda (terlepas dari perbedaan ras, etnis atau sosial ekonomi). Sedangkan menurut Liliwer, komunikasi antar budaya adalah suatu proses dimana seseorang menyampaikan pesan melalui saluran tertentu kepada orang lain, baik yang berasal dari budaya yang berbeda maupun mencapai efek tertentu. 

Sementara itu, komunikasi antarbudaya, menurut Dodd, mencakup komunikasi yang melibatkan partisipan komunikatif yang mewakili pribadi, interpersonal, dan kelompok, dengan menekankan perbedaan latar belakang budaya yang mempengaruhi perilaku komunikatif para partisipan.

Ada banyak perbedaan pendapat di antara para ahli dalam hal desain komunikasi, misalnya. Charles I Hovland di Yale University mempelajari komunikasi dalam kaitannya dengan perubahan sikap masyarakat, Charles E. Osgood di University of Illinois mempelajari studi empiris tentang makna pesan, Paul F. Lazarsfeld dan teman-temannya di Columbia University mempelajari komunikasi interpersonal (personal) dalam kaitannya dengan komunikasi massa. 

Harrold D. Lasswell memberikan definisi singkat yaitu bahwa cara yang tepat untuk menjelaskan suatu peristiwa komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan "siapa yang menyampaikan, apa yang disampaikan, melalui saluran apa, kepada siapa, dan apa pengaruhnya".

Budaya populer diartikan sebagai budaya kebanyakan orang atau budaya yang lebih umum terjadi di masyarakat. Budaya populer merupakan sebuah budaya yang hidup dan berkembang serta memiliki cakupan yang sangat luas, yakni sebagai cara hidup tertentu bagi sekelompok orang yang berlaku pada suatu periode tertentu.

Adapun contoh fenomena budaya populer diantaranya:

Cashless
Budaya Cashless/Cashless Society adalah kondisi dimana orang orang membayar jasa maupun produk dengan kartu debit/kredit. Cash society pertama kali dikembangkan oleh negara swedia sejak tahun 2000-an. Namun saat ini kesles tidak hanya membayar dengan kartu. Kesles juga disebut membayar dengan dompet digital.

Cara orang Indonesia berbisnis sudah mulai berubah. Transaksi ini merupakan campur tangan mengenai Uang Elektronik Bank Indonesia tahun 2009 yang mendorong transaksi uang elektronik. Setelah lima tahun yaitu pada tahun 2014, Bank Indonesia mencanangkan gerakan cashless/jnt yang pada akhirnya terimplementasikan hingga saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun