Mohon tunggu...
Suyono Apol
Suyono Apol Mohon Tunggu... Insinyur - Wiraswasta

Membaca tanpa menulis ibarat makan tanpa produktif.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

[Ngawur] Mou Dituduh Meracuni Pep dan Klopp

22 Mei 2017   08:40 Diperbarui: 28 Agustus 2017   16:44 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mou, Pep, dan Klopp. Gambar: Wikipedia.com (Gabungan tiga profile)

Tiga datuk persilatan, Pep, Klopp, dan Mou, sedang berunding dalam ruang tertutup menyangkut persaingan mereka sebagai para pemimpin partai-partai terbesar di dunia persilatan. Hanya ada mereka bertiga di dalam. Para pengamat dengan sabar menanti di luar ruangan.

Tiba-tiba pintu ruangan terbuka. Yang keluar cuma Mou dengan wajah pucat pasi dan nampak bingung sambil bergumam tapi cukup jelas, "Pep dan Klopp jatuh terkapar, entah mengapa...?"

Kerumunan gempar, para petugas keamanan tetap menjaga pintu masuk ruangan. Hanya polisi dan petugas medis yang diizinkan masuk.

Kesimpulan sementara yang diumumkan kemudian adalah, Pep dan Klopp meninggal karena keracunan. Karena Mou adalah satu-satunya saksi mata atas kejadian itu, tidak mengherankan kalau ia kemudian menjadi orang terpenting dalam tahap pemeriksaan oleh polisi, bahkan ia berpotensi menjadi tersangka. Para pengacara Mou pun pesimistis untuk bisa meloloskan Mou dari dugaan pembunuhan kedua saingannya. Upaya maksimal mereka adalah meminta bantuan detektif kondang yang paling banyak berhasil memecahkan kasus-kasus pelik, yaitu detektif Sherlik Holmah yang cantik jelita.

Saat itu polisi sudah siap untuk meningkatkan pemeriksaan dari penyelidikan menjadi penyidikan dengan Mou sebagai tersangkanya.

"Tunggu dulu," sergah Sherlik, "yang kalian lihat seolah jelas itu sebenarnya mengandung beberapa celah meskipun belum bisa disebut kejanggalan. Beri saya waktu satu hari."

Polisi segera setuju karena mengingat nama besar Sherlik. Daripada terlanjur salah dan menanggung malu, lebih baik menunggu satu hari.

Keesokan harinya...

Dalam pertemuannya dengan Dirkrimum Polda Kota Ngawur Kombes Arjuna Murta, Sherlik menyerahkan ringkasan hasil temuannya, disertai penjelasan singkat.

"Pep telah meracuni Klopp dan Mou menggunakan racun yang terdapat pada kulit sejenis katak langka hasil mutasi Katak Emas dari hutan basah di Kolombia. Pada saat yang bersamaan Klopp juga meracuni Pep dan Mou menggunakan bisa ular langka hasil mutasi ular Taipan Pedalaman dari Australia. Mou syok tapi selamat karena kedua jenis racun itu saling menjadi antidot dari racun lainnya di dalam tubuh Mou. Proses sampai kepemilikan racun-racun itu ada dalam dokumen yang saya serahkan ini."

Kombes Arjuna dan timnya memerlukan waktu tiga hari untuk melanjutkan penyelidikan lanjutan berdasarkan dokumen Sherlik yang telah ia pelajari dengan seksama, sebelum akhirnya ia memutuskan untuk menghentikan penyelidikan dan membuat kesimpulan yang sama dengan temuan detektif Sherlik Holmah.

— •oo 0θ Φ θ0 oo• —

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun