Mohon tunggu...
Suyito Basuki
Suyito Basuki Mohon Tunggu... Editor - Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Pemulung berita yang suka mendaur ulang sehingga lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mata Kunci Mulianya Tubuh

26 Juni 2022   02:13 Diperbarui: 27 Juni 2022   05:43 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: piqsels.com

Mata Kunci Mulianya Tubuh

Oleh: Suyito Basuki

Saya pernah mendengar cerita bahwa pernah ada seorang dosen sebuah universitas swasta di Salatiga yang tuna netra.  Suatu ketika dosen ini diutus untuk suatu tugas ke kota Paris.  Sepulang dari Perancis, saat menghadap rektor, dosen tersebut berkata bahwa wanita Perancis cantik-cantik.  Sontak saja, rektor bertanya,"Bagaimana Anda bisa melihat bahwa wanita Perancis cantik-cantik, sementara Anda tidak bisa melihat dengan mata Anda?" Terhadap pertanyaan ini dosen tersebut menjawab,"Dari langkah kaki-kaki wanita itu saya bisa menyimpulkan bahwa mereka memang cantik-cantik."  Rupanya dosen tersebut punya ilmu bahwa kecantikan wanita bisa didengar melalui langkah-langkahnya.  Bagaimana suara langkah wanita tersebut sehingga dapat dikategorikan wanita "cantik", itu yang perlu penjelasan.

Sumber pada Mata

Meski kemungkinan yang diceritakan dosen di atas itu benar, namun itu sangat subyektif.  Yang umum terjadi adalah bahwa menilai seorang wanita cantik atau tidak itu adalah dengan cara memandang.  Dan memandang itu pasti menggunakan mata sebagai indera penglihatan.  Kita mengenal istilah panca indra, yakni mata sarana melihat sebagaimana yang tengah kita bahas, hidung sarana membaui, telinga sarana mendengar, kulit sarana peraba, dan mulut sarana bicara.

Ada pepatah: dari mana datangnya lintah, dari sawah turun ke kali; dari mana datangnya cinta? Dari mata turun ke hati.  Pepatah ini untuk menunjukkan alur seseorang jatuh cinta pada pasangannya.  Umumnya adalah memang dari pandangan mata kemudian hati mulai berbicara.  

Saya pernah bertanya kepada pasangan yang mau menikah.  Rupanya mereka bertemu di Pantai Ombak Mati Bondo Jepara,  kota kami.  Saat itu mereka saling memandang, kemudian berlanjut pada perkenalan dan akhirnya setelah berpacaran beberapa saat, mereka kemudian memutuskan untuk melangsungkan pernikahan.  Saat ini, pasangan muda ini memiliki dua orang anak, laki-laki dan perempuan.

Sehingga benarlah yang Tuhan Yesus katakan bahwa,"Matamu adalah pelita tubuhmu. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu, tetapi jika matamu jahat, gelaplah tubuhmu" (Lukas 11:34).  Saat Hawa pertama kali jatuh ke dalam dosa, Hawa lebih dulu memandang buah pengetahuan baik dan jahat betapa lezatnya, sehingga dengan didorong oleh bisikan Iblis, maka Hawa melakukan pelanggaran itu, yakni memetik dan memakan buah tersebut.  Disebutkan dalam Kejadian 3:6:"Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminya pun memakannya."  Kata "melihat" dalam bahasa Ibrani adalah ra'ah yang berarti melihat, mengamati yang pada dasarnya aktifitas yang dilakukan oleh mata atau penglihatan.

Seorang hakim yang bernama Simson, dia jatuh dalam pelukan wanita Filistin karena ia melihat dengan matanya lebih dahulu bahwa wanita itu cantik.  Dalam Hakim-hakim 14:1 disebutkan: Simson pergi ke Timna dan di situ ia melihat seorang gadis Filistin.  Kata "melihat", juga merupakan terjemahan dari bahasa Ibrani ra'ah yang memiliki arti melihat, mengamati, persis pengertiannya dengan saat Hawa melihat buah pohon pengetahuan baik dan jahat itu.  Kejatuhan Simson seorang hakim yang perkasa mulai dari hal ini. 

Kemudian saat Simson berada di Gaza, dia melihat seorang perempuan sundal.  Dikatakan dalam Hakim-hakim 16:1: "Pada suatu kali, ketika Simson pergi ke Gaza, dilihatnya di sana seorang perempuan sundal, lalu menghampiri dia."  Kata "dilihatnya", juga merupakan terjemahan dari bahasa Ibrani ra'ah yang memiliki arti melihat, mengamati, persis pengertiannya dengan saat Hawa melihat buah pohon pengetahuan baik dan jahat itu.  Wanita yang bernama Delila itu kemudian membujuknya sehingga Simson akhirnya berterus terang memberi tahu sumber kekuatannya, yakni pada rambutnya.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun