Hujan Sehari, Bikin Panenan Semangka Ngeri
Oleh: Suyito Basuki
Saat ini musim tidak berlaku seperti biasanya. Â Bulan April, biasanya disebut musim kemarau. Dulu secara mudah orang mengingatnya Januari sampai Juni itu disebut musim kemarau, sedangkan bulan Juli hingga Desember adalah masa penghujan. Â
Namun sekarang ini tidak seperti itu. Â Contoh saja pada bulan Maret yang telah kita lewati, bahkan hingga April ini, hujan masih juga turun. Â Meski sesekali, tetapi curah hujan yang deras membuat berbagai dampak yang kurang baik terhadap ekosistem, terutama pertanian.
Di daerah pantai utara, Jepara, Demak, Pati banyak petani yang menanam semangka, mentimun atau melon. Â Bulan-bulan ini adalah saatnya mereka panen semangka. Â Menanam semangka khususnya dibutuhkan waktu berkisar 55 hari untuk kemudian bisa dipetik atau dipanen. Â
Panenan lebih dari waktu itu akan menjadikan semangka menjadi gembur dan kurang padat isinya. Â Sebaliknya jika panenan dilakukan kurang dari masa itu akan menyebabkan semangka belum manis betul rasanya dan warna semangka masih kelihatan warna putihnya. Â Warna merah atau kuning belum bisa total dilihat jika semangka tersebut dibelah.
Jenisnya
Jenis buah semangka, sebagaimana yang berkembang saat ini, ada yang berbentuk bulat penuh seperti bola namun ada juga yang berbentuk lonjong seperti telur. Â Di daerah kami, Jepara, bentuk semangka yang lonjong seperti bulat telur ini lazim disebut jenis semangka inul. Â Mengapa disebut semangka inul? Â
Mungkin karena kalau semangka jenis ini ditegakkan posisinya, maka semangka tersebut akan bergoyang-goyang. Â Kalau semangka jenis bulat seperti bola yang memiliki kulit doreng hijau seperti pakaian tantara, kalau dibelah maka akan kelihatan dagingnya yang berwarna merah menawan. Â Sedangkan semangka 'inul' yang kulitnya berwarna hijau total, jika dibelah, maka dagingnya akan berwarna kuning menggairahkan.
Soal warna daging semangka ini, ada berita yang kurang baik, bahwa petani semangka bisa merekayasanya. Â Dengan menyuntikkan pewarna merah atau kuning pada semangka dengan zat pewarna, maka daging semangka akan kelihatan merah atau kuning sebagaimana warna yang diharapkan. Â