Mohon tunggu...
Suwarto Saja
Suwarto Saja Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Satriya yang Terpilih Menjadi Manggala Yudha dalam Prosesi Kirab Boyong Grobog

4 Maret 2019   15:39 Diperbarui: 4 Maret 2019   16:08 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

GROBOGAN- Komandan Kodim 0717/Purwodadi Letkol Inf Asman Mokoginta dan Kapolres Grobogan AKBP Choiron El Atiq merupakan kesatriya pilihan yang didaulat untuk memimpin pasukan dalam prosesi adat dan tradisi boyong grobog dalam rangka memperingati hari jadi ke 293 Kabupaten Grobogan tahun 2019, yang dimulai dari Kantor Kelurahan Grobogan menuju Pendopo  Kabupaten Jl. Gatot Sobroto No. 6 Purwodadi Kab. Grobogan, Minggu (3/3)

Manggala Yudha adalah istilalah di jaman kerajaan yang pernah ada di bumi Nusantara. Yang artinya Perwira tinggi yang mana dipercaya untuk memimpin pasukan dalam sebuah pertempuran yang sekarang dinamakan Panglima Komando Pelaksanaan Operasional (Pangkolakops). Di acara tradisi Kirab Budaya Boyong Grobog memperingati hari jadi Kabupten Grobogan ke 293 tokoh Manggala Yudha diperankan oleh Komandan Kodim 0717/Purwodadi Letkol Asman mokoginta dan  Kapolres Grobogan AKBP Choiron El Atiq, karena kedua tokoh tersebut yang mengemban jabatan Dandim dan Kapolres berperan penting dalam menjaga stabilitas dan kondusifitas kaeamanan diwilayah Kapbupaten Grobogan selama ini. Yang mempunyai wewenang untuk menggerakan pasukan baik TNI maupun Polri.

Pelaksanaan Kirab Boyong Grobog ini, Bupati beserta para pejabat FKPD Grobogan mengenakan pakaian tradisional jawa yang biasa dipakai pada acara-acara penting. Dandim 0717/Purwodadi besrta Kapolres Grobogan dengan dan perkasa mengendarai kuda berada didepan bupati dengan memimpin pasukan sebagai benteng kekuatan Kabupaten Grobogan yang siap menggelar pasukan bersenjata demi mengamankan wilayah hukum teritorialnya.

Diceritakan, Grobog merupakan asal mula terbentuknya kabupaten Grobogan. Dimana saat zaman kerajaan Majapahit yaitu tepatnya ada pasukan kerajaan yang diutus untuk mengirim senjata pusaka kerajaan dan dimasukan dalam kotak atau Grobog. Rombongan tersebut kemudian bertemu dengan perampok dan mereka lari meninggalkan Grobog tersebut. Selanjutnya oleh Sunan Kalijaga, para perampok tersebut berhasil dikalahkan dan merebut kembali Grobog itu. Kemudian tempat tertinggalnya Grobog itu dinamakan Grobog atau Grobogan. Adipati/Bupati pertama adalah Pangeran Puger.

Dalam sambutanya Bupati Grobogan Hj. Sri Sumarni S.H, M.M menyampaikan, "Tradisi Boyong Grobog  ini bertujuan untuk memperingatai kembali asal mula perpindahan pusat pemerintahan yang terletak di Kelurahan Grobogan dipindah ke Kota Purwodadi dengan aman dan lancar. Dirinya selaku Bupati dengan dukungan seluruh pujabat Pemda berupaya melestarikan budaya daerah untuk menghargai jasa perjuangan para Bupati yang terdahulu, sehingga dapat kita rasakan hasilnya. Bupati berharap kepada warga grobogan untuk bersama-sama membangun Grobogan agar menjaadi lebih hebat,"tuturnya. (Pendim 0717/Pwd)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun