Ini pengalaman pribadi.
Saya melakukan detoksifikasi kira-kira tiga tahun lalu hingga hari ini terus berjalan. Hal ini saya lakukan bersebab badan cepat lelah, mudah mengantuk, kerap sakit kepala, sering sariawan dan panas dalam, nafas agak berbau tak sedap walau sudah sikat gigi. Tubuh terasa sudah sangat kotor.
Langkah pertama saya membiasakan diri minum air mineral enam gelas tiap bangun tidur di pagi hari. Lalu terus minum air putih tiap selang sekitar satu jam setelahnya, sepanjang hari sampai sebelum tidur malam.
Makanan diatur sedemikian rupa: kaya serat alami dari sayur dan buah. Sepanjang hari, berbulan-bulan, sudah tiga tahun ini. Juga mengkonsumsi minuman herbal klorofil.
Di bagian bawah tubuh, tepatnya di telapak kaki kiri dan kanan ditempeli penyerap toksin (saya pakai K-LINK KINO) setiap mau tidur malam selama kira-kira tiga minggu pertama program detoks, lalu diulangi per enam bulan setelahnya.
Dalam pada itu, dua kali seminggu olah raga rutin. Bisa dalam bentuk meraton, jalan-jalan ke hutan, naik gunung, dan berjemur pagi.
Dengan pola makan dan fisik demikian, buang air besar (BAB) tiap pagi jadi rutin. Dibiasakan terus BAB terutama tiap pagi, ini supaya detoks maksimal. Karena feces yang dibiarkan terlalu lama mengendap di usus akan mengakibatkan darah terkontaminasi toksin, karena sistem tubuh akan menyerap cairan di usus yang kotor.
Program detoks di atas tidak akan maksimal jika kurang istirahat berkualitas di malam hari. Disiplin tidur paling lambat jam 10 malam sampai jam 5 pagi. Ini supaya tubuh dibiarkan istirahat dan mencerna makanan serta sistem tubuh melakukan detoks dengan sendirinya.
Hasilnya? Alhamdulillah sekarang badan terasa segar, pikiran terang, tidak lagi pengantuk, sariawan sudah jarang terjadi, panas dalam sudah berkurang jauh, dan bau nafas sudah normal. Hidup jadi lebih produktif.(*)