Selain diputar pada saat press screening di Kedubes Austria pagi harinya, film Austria berjudul "How to be Normal and the Oddness of the Other World" juga diputar malam harinya pada saat dilakukan pembukaan festival film yang akan berlangsung 11 hari dari tanggal 4-14 September 2025 di Jakarta dan Yogyakarta.
Film ini saya nilai unik dan sangat experimental dengan pemain laku yang memiliki karakter kuat dan gaya penuturan visual yang di luar lazimnya. Namun film yang cukup memiliki durasi tayang cukup panjang ini juga memiliki beberapa kelemahan yang cukup mengganggu, yaitu strukturnya tidak linear, sehingga bisa membuat penonton mengantuk.
Film ini sangat sesuai untuk disaksikan oleh gen Z yang sering divonis rawan dihinggapi  kesehatan mental, seperti stress hingga depresi.
Dengan menonton film ini diharapkan upaya lebih dari gen Z untuk lebih memperhatikan kesehatan mentalnya agar tidak sampai menjadi pasien rumah sakit jiwa. Berkonsultasilah secepatnya dengan psikolog atau psikiater sebelum terlambat.
.
Film yang dirilis pada tahun 2025 ini bergenre drama dengan dialog bahasa Austria dengan sub title bahasa Inggris berkisah tentang Pia, seorang wanita muda yang baru saja keluar dari rumah sakit jiwa dan berusaha untuk menyesuaikan diri dengan kehidupan normal.Film ini disutradarai oleh Florian Pochiatko.
Sinopsis
Pia (diperankan oleh Luisa Celine Gaffron) yang baru saja keluar dari rumah sakit jiwa, lalu tinggal bersama orangtuanya berusaha hidup normal.
Namun banyak sekali tantangan yang harus dihadapinya, seperti hubungan dengan mantan pacarnya Joni yang telah meninggalkannya, sehingga Pia sempat dekat dengan Ned. Â Pekerjaan barunya di perusahaan ayahnya yang sedang dalam kesulitan mengharuskan Pia terlibat dalam banyak rapat penting, sehingga membuatnya stress hingga tiba-tiba muncul di bawah meja ruang rapat. Pia juga kadang berlaku sebagai anak kecil sehingga cepat akrab dengan anak-anak, Yang membuat orangtua si anak kawatir dan memanggil polisi.
Pia juga sering membuat malu orangtuanya saat diajak makan di restoran, dengan cara makan yang kurang etis. Pia juga sering membuat kawatir ibunya, karena hingga jam 18.30 belum keluar dari kamarnya Lalu ketergantungan pada obat-obatan yang memberikan efek samping hingga membuat Pia frustrasi dan membuangnya ke toilet.
Review
Film ini divisualkan secara dinamis dan memiliki kekuatan pada penyanyian visual yang kuat. Perubahan rasio aspek dan montase yang dinamis menciptakan suasana yang tidak stabil yang sangat tepat menggambarkan kondisi mental Pia yang rapuh.
Luisa berhasil memerankan tokoh Pia secara memukau. Dan tema kesehatan mental ini merupakan tema yang sedang banyak dibahas saat ini.