Setelah sempat mampir di Jakarta dan blusukan bersama warga Koteka yang berdomisili di Jabodetabek di kawasan  Pecinan / Chinatown Jakarta, mbak Gana, Ketua Koteka saat ini terbang ke Semarang, Jawa Tengah.
Lalu apa hubungannya Koteka yang hobi jalan-jalan (traveler) dengan anak jalanan ? Ikuti yuk ceritanya
Perempuan aktif ini, tidak melulu mengunjungi orangtuanya, tetapi juga melakukan kegiatan sosial. Karena warga Koteka, kebanyakan berdomisili di Jabodetabek, maka mbak Gana menggandeng komunitas Semartkuigadotcom, komunitas Kompasianers yang berdomisili di Semaran, Kudus, Salatiga, dan sekitarnya.
Program sosial yang berjejuluk "My bag is your bag" ini digagas mbak Gana di Jerman dengan dukungan dua sekolah di Jerman, yaitu GMS Wilhelmaschule Tuttlingen dan GMS Aldingen.
Program ini membagikan sebuah tas dari kain, bukan plastik (jadi sangat ramah lingkungan). Karena tas plastik sekali digunakan, sering kali langsung dibuang. Tetapi kalau tas dari kain bisa dipakai ulang (Reused), salah satu pilar dari 3R.
Kalau kotor bisa dicuci, kalau robek, bisa dijahit bagian yang robek.
Tas kain yang dibagikan kepada sekitar 60 anak jalanan ini berisi kotak pinsil, pinsil, rautan pinsil, penghapus, sikat gigi, pasta gigi, buah, susu, dan pin dari Jerman.
Sedangkan untuk ibu-ibu sebanyak 40 orang dibagikan beras dan mie siap saji.
Program sosial yang diberi jejuluk Koteka Actions ini membagikan tas kain untuk anak jalanan yang ditampung atau dirawat oleh Pondok Boro. Bisa mendapatkan tempat penampungan ini, karena mbak Gana dulu saat masih muda dan tinggal di Semarang pernah memimpin organisasi sosial PKBI (Persatuan Keluarga Berencana Indonesia) yang berpusat di Semarang dan kegiatannya banyak berkaitan dengan  Pondok Boro ini.
Pondok Boro ini dikelola cukup unik. Anak jalanan yang rata-rata bekerja harian, sebagai tukang semir sepatu, penjual koran, dan kupas bawang ini, bila tinggal di Pondok Boro harus membayar empat ribu Rupiah per hari. Peraturan ini sebagai bentuk tanggung jawab dan memacu mereka agar bekerja dengan giat.
Penghuni Pondok Boro ini selain mendapat fasilitas tidur, mandi dan makan minum, juga mendapat pendidikan, beberapa keterampilan yang dilakukan oleh volunteer.