Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berkomunikasilah Secara Positif

22 Mei 2023   12:37 Diperbarui: 22 Mei 2023   13:08 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Komunikasi (sumber : lampost.co,)


Sebagai manusia normal, kita setiap hari pasti berkomunikasi, baik dengan orang serumah, tetangga, teman sekolah / kuliah / kerja bahkan bisa berkomunikasi dengan orang yang tidak kita kenal di jalan, di transportasi umum ataupun di warung atau rumah makan bila kita sedang makan siang.

Bahkan kita bisa saja berkomunikasi dengan orang-orang baru, misal bila ada tamu dari luar negeri / luar kota, atau sebaliknya kita ditugaskan ke luar negeri / luar kota. Kita akan bertemu dan berkomunikasi dengan orang-orang baru yang mungkin belum kita kenal dengan baik sifat dan karakternya.

Bahkan dengan satwapun kadang kita perlu berkomunikasi, meski Bentuknya bukan dengan kata-kata tetapi dengan bahasa tubuh yang bisa saling dimengerti. Baik satwa peilharaan kita sendiri, maupun satwa liar yang tiba-tiba mendekati kita.

Berkomunikasilah secara positif, meski kita harus senantiasa waspada terhadap semua orang, khususnya orang yang belum terlalu dikenal. Jangan memperlihatkan atau menunjukkan kata-kata yang tidak simpatik. Sekalipun kita harus melakukan penolakan atas ajakannya #tau permintaannya, lakukan secara halus, jangan kasar dan menyakiti orang lain.

Misal, orang itu tiba-tiba ingin minta pulsa, meski kita ingin mengatakan tidak, namun sebaiknya menggunakan bahasa yang lebih halus, misal, "maaf saya sedang ketinggalan dompet atau pulsa dalam ponsel saya juga sudah menipis".

Meski kata-katanya berbeda, namun maksudnya sama, yaitu menolak. Tetapi kata-kata yang terakhir terdengar lebih halus dan tidak langsung menyakiti orang lain.

Demikian pula dalam komunikasi dalam lingkup orang-orang terdekat dengan kita, pasangan maupun anak-anak, ciptakan komunikasi yang positif. Jangan mengucapkan kata-kata bernada keras, meski kita sedang marah. Juga pandai-pabdailah membawa diri, bila sedang ada masalah di tempat kerja, ya jangan dibawa pulang ke rumah. Jangan pasangan dan anak-anak menjadi sasaran kemarahan.

Demikian pula sebaliknya, bila sedang ada masalah didalam keluarga, jangan sampai terbawa ke tempat kerja, kasihan teman kerja atau staff yang jadi korban kena marah.

Komunikasi dalam keluarga harus selalu dijaga, agar terdapat suasana saling menghargai dan saling percaya. Hindari sifat ingin menang sendiri, dengan tidak melihat kondisi pasangan. Bila pasangan dalam kondisi kusut, harus diarahkan ke suasana damai, jangan malahan disambut dengan omelan atau cacian sehingga makin bertambah kusut.

Selesaikan semua masalah dalam keluarga secara baik-baik, agar keluarga menjadi keluarga yang harmonis, yang saling mendukung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun