Sebagai manusia takdir hidup kita sudah jelas, normalnya lahir - menikah - meninggal dunia. Saat ini kita sudah ada di fase mana? Masih  hidup berdua dengan pasangan yang baru dinikahi? Masih tinggal bersama pasangan dan anak-anak? Atau sudah tinggal berdua lagi hanya dengan pasangan hidup?
Cobalah renungkan, apakah kita sudah memberikan investasi terbaik bagi pasangan kita?
Investasi terbaik bukannya harta benda, saham atau warisan, melainkan waktu, perhatian dan kebersamaan.
Percayalah pada suatu saat, kita akan tiba pada siklus tinggal berdua lagi dengan pasangan, yaitu saat kita sudah tidak bekerja lagi alias pensiun, saat anak-anak sudah berada jauh dari kita, entah di luar negeri atau di luar kota dengan keluarga baru masing-masing.
Tentunya, teman terbaik kita adalah pasangan kita, meski kita masih memiliki mantan teman sekolah, mantan teman main di masa kecil, mantan teman kuliah, mantan relasi bisnis atau mantan rekan kerja. Semuanya masih ada, namun hubungan tidaklah bisa intens paling hanya pada saat reuni, yang waktunya mungkin hanya satu bulan sekali atau lebih lama lagi. Jadi teman terdekat yang bertemu tiap hari adalah pasangan kita.
Itulah sebabnya sebelum terlambat (mungkin pasangan kita akan mendahului dipanggil Tuhan alias meninggal dunia), lakukan kebiasaan pergi berdua menikmati keindahan dunia, atau sekedar jalan kaki berdua keliling komplex, sambil berbagi kasih mengenang masa-masa muda kita.
Jadi manfaatkan waktu yang masih ada, untuk waktu berkualitas bersama pasangan, yang sering ditinggalkan saat kita masih aktif bekerja, untuk rapat, mengurus proyek di luar kota, lembur atau penugasan lainnya.
Sering-seringlah mengadakan reuni keluarga dengan anak cucu, seperti saat lebaran, natal atau Imlek.
Semoga tulisan ini mengingatkan kita semua betapa petingnya arti pasangan hidup kita. Semoga belum terlambat, sehingga tidak menyesal.