Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bukan Yakuza Penghuni Terbanyak Penjara di Jepang

11 Januari 2023   05:00 Diperbarui: 11 Januari 2023   05:06 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Yakuza (sumber: BBC.com)

Biasanya penjara tentu banyak dihuni para pelaku kejahatan tingkat tinggi. Seperti pembunuh,  perampok, pemerkosa atau penyalahan gunakan senjata. Namun di Jepang, penjara justru penuh dihuni oleh para lansia (lanjut usia), yang rata-rata berusia 65 tahun keatas.

Mereka bukan anggota Yakuza atau telah melakukan kejahatan tingkat tinggi, bahkan diketahui mereka masuk penjara karena telah melakukan kejahatan ringan. Jadi mereka bukan masuk penjara karena nembunuh, menodong, mencuri sepeda atau melakukan kekerasan atau mengancam terhadap sesama manusia, melainkan karena tertangkap telah melakukan pencurian ringan, seperti mencuri makanan atau uang.

Mereka melakukan pencurian secara sengaja, agar tertangkap dan masuk penjara. Karena beaya kehidupan di Jepang sangat tinggi, sedangkan tabungan mereka setelah tidak bekerja, tidak sanggup untuk  membayar beaya listrik, air, sewa rumah atau apartemen, kesehatan, transportasi  dan makan minum. Dengan masuk penjara, kehidupan mereka terjamin, karena mendapat makan minum 3x secara gratis dan tidak perlu membayar sewa, listrik dan air.

Sebaliknya, bila perbuatan kriminal ringan mereka tidak ketahuan, mereka mendapatkan uang atau makanan yang mereka perlukan.

Apa penyebab para lansia melakukan kejahatan ringan ini? Sebabnya adalah:

1. Budaya malu yang tinggi

Setelah mereka tidak bekerja, tabungan bahkan uang pensiun tidak mencukupi untuk membeayai kehidupan. Makin tua makin sulit mendapatkan pekerjaan, padahal kebutuhan tiap tahun makin meningkat.

Budaya malu yang tinggi menyebabkan mereka malu minta kepada anak atau temannya.

2. Perlu komunikasi

Kebanyakan para lansia ini hidup sendiri, padahal mereka butuh berkomunikasi. Dengan mereka masuk penjara, mereka mendapat teman untuk berkomunikasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun