Biasanya penjara tentu banyak dihuni para pelaku kejahatan tingkat tinggi. Seperti pembunuh, Â perampok, pemerkosa atau penyalahan gunakan senjata. Namun di Jepang, penjara justru penuh dihuni oleh para lansia (lanjut usia), yang rata-rata berusia 65 tahun keatas.
Mereka bukan anggota Yakuza atau telah melakukan kejahatan tingkat tinggi, bahkan diketahui mereka masuk penjara karena telah melakukan kejahatan ringan. Jadi mereka bukan masuk penjara karena nembunuh, menodong, mencuri sepeda atau melakukan kekerasan atau mengancam terhadap sesama manusia, melainkan karena tertangkap telah melakukan pencurian ringan, seperti mencuri makanan atau uang.
Mereka melakukan pencurian secara sengaja, agar tertangkap dan masuk penjara. Karena beaya kehidupan di Jepang sangat tinggi, sedangkan tabungan mereka setelah tidak bekerja, tidak sanggup untuk  membayar beaya listrik, air, sewa rumah atau apartemen, kesehatan, transportasi  dan makan minum. Dengan masuk penjara, kehidupan mereka terjamin, karena mendapat makan minum 3x secara gratis dan tidak perlu membayar sewa, listrik dan air.
Sebaliknya, bila perbuatan kriminal ringan mereka tidak ketahuan, mereka mendapatkan uang atau makanan yang mereka perlukan.
Apa penyebab para lansia melakukan kejahatan ringan ini? Sebabnya adalah:
1. Budaya malu yang tinggi
Setelah mereka tidak bekerja, tabungan bahkan uang pensiun tidak mencukupi untuk membeayai kehidupan. Makin tua makin sulit mendapatkan pekerjaan, padahal kebutuhan tiap tahun makin meningkat.
Budaya malu yang tinggi menyebabkan mereka malu minta kepada anak atau temannya.
2. Perlu komunikasi
Kebanyakan para lansia ini hidup sendiri, padahal mereka butuh berkomunikasi. Dengan mereka masuk penjara, mereka mendapat teman untuk berkomunikasi.