Masyarakat modern atau yang tinggal di metropolitan atau kota besar, saat ini mengalami tingkat stress yang tinggi. Berada di jalan raya stress, di rumahpun stress karena semua harga berpacu naik. Sejak adanya pandemi Covid-19 ditambah perang Ukraina vs Rusia dan perang ekonomi USA vs Tiongkok.Â
Nilai tukar Rupiah kian merosot, kini nilai tukarnya sudah menyamai dengan nilai tukar saat krisis ekonomi tahun 1998 yang lalu. Satu USD sudah sama dengan 15.000 Rupiah. Meski kenaikan pelan-pelan, tidak setajam tahun 1998 dari 2 ribu ke 15 ribu, melainkan dari 14 ribu ke 15 ribu.
Penggunaan fasilitas digital mempermudah aktivitas, tetapi mempersulit kaum lansia karena tulisan yang kecil-kecil pada aplikasi. Perbankan sudah serba digital, tak ada lagi senyum manis dari gadis cantik pada bagian layanan pelanggan, semua dilayani dengan mesin dari ATM hingga tukar buku dan ganti kartu. Kita tak perlu pergi ke Bank, bisa bertransaksi dari kantor, kafe atau bahkan sambil rebahan di rumah.
Namun guna menghindari memburuknya kesehatan mental, mulai dari stress hingga depresi, kita harus menerapkan PACE. Bukan makan buah pace atau mengkudu, tetapi menerapkan aktivitas dengan singkatan P.A.C.E agar dapat terhindar dari penyakit akibat terganggunya kesehatan mental. Daripada harus berhubungan dengan psikiater hingga psikolog.
P.A.C.E. adalah singkatan dari:
P (physically)
Manusia harus selalu beraktivitas secara fisik, istilah paling mudahnya berolahraga, entah sekedar jalan santai, bersepeda, lari, senam ringan, yoga, taichi, reiki, hingga nge-gym. Karena dengan beraktivitas, otak kita akan bekerja aktif dan berpikir positif. Beda kalau kita lebih banyak berdiam diri, otak akan tidak bekerja dan menimbulkan pikiran negatif, misal melamun. Jadi berolahragalah agar pikiran kita juga sehat.
A (achievement)
Kita harus memiliki tahap pencapaian meski sederhana. Tentukan hal-hal yang dapat dicapai secara terukur. Misal, bila kita masih sekolah / kuliah, harus lulus tepat waktu, bila masih bekerja menyelesaikan laporan sore ini, atau bila sudah pensiun, jalan kaki 5 KM tiap hari.Â
Atau, bagi yang tadinya merokok, milikilah tahap pencapaian tidak merokok. Bila kita bergabung dalam komunitas, cobalah ikut kegiatan, misal Koteka Trip, Kompasiana Nangkring, arisan atau reuni. Dengan adanya tahap pencapaian, kita akan memiliki semangat hidup.