Pada ajang piala AFF 2020 yang diadakan pada 2021 ini, tim Indonesia berada di group B yang tergolong berat karena disitu berada tim Malaysia, Vietnam, Kamboja dan Laos. Diatas kertas, tim terberat agar Indonesia bisa maju ke babak semi final adalah Malaysia dan Vietnam. Karena Indonesia paling tidak, harus sanggup menjadi runner up group B. Hingga saat ini, Indonesia sementara masih menjadi runner up group B setelah kemenangan pertamanya 4-2 atas Kamboja. Malaysia yang sudah bertanding dua kali berhasil menang dua kali dan sementara menjadi juara group B. Sementara pada group A yang relatif lebih ringan, sementara Singapura memimpin, diikuti Thailand, Myanmar, Filipina dan Timor Leste. Indonesia pada laga kedua, akan ditantang Laos.
Meski pada laga pertama melawan Kamboja di stadion Bishan, Singapura, hari Kamis lalu Indonesia berhasil menang 4-2 dan unggul 3-1 pada babak pertama, namun banyak catatan yang harus dibenahi tim asuhan Shin Tae Yong ini.
Beberapa catatan untuk perbaikan timnas Indonesia adalah:
1. Tim Indonesia masih terlalu tergantung pada sosok Evan Dimas dan Irvan Jaya. Meski perlu adanya pemain kunci, namun jangan menjadi ketergantungan.
2. Banyak peluang yang diciptakan Indonesia kurang dapat diselesaikan menjadi gol.
3. Stamina tim Indonesia yang menjadi perhatian pelatih Shin Tae Yong belum menunjukkan perbaikan, terbukti pada babak kedua tim Indonesia tampak menurun daya dobraknya. Terbukti setelah unggul 4-1, tim Indonesia malah kedodoran sehingga kecurian satu gol dari Kamboja pada menit ke 60, untung mereka gagal menyamakan atau mengungguli tim Indonesia.
4. Gol kedua Kamboja membuat tim Indonesia makin tampak panik dan tidak percaya diri. Sebaliknya tim Kamboja makin ganas mengobrak abrik daerah pertahanan Indonesia.
5. Karena pemain Indonesia tampak kelelahan, lini tengah makin sering dikuasai Kamboja. Pemain Kamboja dengan leluasa memperagakan operan bolà pendek tanpa dihalangi pemain Indonesia.
6. Setelah menit ke 60 banyak umpan dan ekaekusi akhir pemain Indonesia tidak akurat lagi.
7. Pemain Indonesia harus membatasi pelanggaran agar tidak terkena akumulasi kartu kuning, sehingga bisa gagal tampil.