Bisnis disini artinya menjalin hubungan perkongsian dengan teman. Karena arti bisnis yang lain adalah membeli barang atau jasa dari teman, dengan harapan bisa mendapat "harga teman" atau harga khusus yang tidak terlalu mahal.
Melakukan perkongsian dengan teman, sepengamatan saya pada generasi Baby Boomers banyak gagalnya, karena tidak adanya keterbukaan dan saling pekewuh antar teman. Akibatnya, bila teman melakukan kesalahan sering pura-pura tidak tahu, sehingga menjadi api dalam sekam, yang tiba-tiba membakar suasana perkongsian sehingga akhirnya bubar jalan.
Berbeda dengan generasi Baby Boomers, pada generasi milenial, saya mengamati perkongsian antar teman dapat berjalan lebih lancar dan mulus. Hal ini disebabkan generasi milineal sudah lebih terbuka (open minded), mereka tidak sungkan saling memberikan koreksi, dan yang dikoreksi juga dapat menerima kritik  dengan legowo. Bisnisnya juga lebih diwarnai bisnis daring, sehingga mereka tidak bertemu langsung dengan pelanggan, sehingga semua transaksi terkait langsung ke perbankan.
Bagi generasi milineal yang ingin membentuk perkongsian dengan teman. Inilah tips positifnya (atau faktor plusnya):
- Sebelum membentuk perkongsian, sadari kekuatan dan kelemahan masing-masing
- Amati apakah kalian memiliki 'chemistry' yang baik, sehingga dapat menerima kekuatan dan kelemahan calon mitra bisnis.
- Tentukan tujuan bisnis, termasuk pembagian modal dan tugas. Jangan nanti ditengah bisnis, tiba-tiba satu pihak ingin ekspansi besar-besaran sementara pihak lainnya tidak memiliki modal untuk ekspansi besar-besaran ini.
- Buat komitmen awal yang jelas dan usahakan terdapat kesetaraan, sehingga tidak timbul kesan boss dan anak buah.
- Bekerja secara profesional dengan menggunakan kontrak yang jelas. Jangan saling sungkan sehingga hanya berdasar kepercayaan saja.
- Bekerja dengan disiplin tinggi, bedakan bisnis dengan bermain.