Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mempertahankan Kebenaran

5 Oktober 2020   06:05 Diperbarui: 5 Oktober 2020   06:08 626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kebenaran (sumbrr: elsaonline.com)

Menurut teori fisika, selama berabad-abad yang lalu, orang meyakini teori benda jatuh Aristoteles yang mengatakan bahwa semakin berat suatu benda, semakin cepat ia jatuh ke tanah. Aristoteles adalah ahli filsafat bukan ahli fisika, yang memunculkan banyak teori tentang berbagai hal yang selalu diikuti banyak orang dan tidak diragukan kebenarannya. 

Pada tahun 1589, Galileo memanggil kaum terpelajar ke lantai dasar Menara Miring Pisa di Italia. Ia naik ke puncak dan menjatuhkan dua buah beban, yang satu seberat sepuluh pon dan yang lain seberat satu pon.

Ternyata kedua-duanya mendarat di saat yang sama. Namun para profesor menyangkal kejadian yang telah mereka lihat dan tetap mengatakan bahwa Aristoteles yang benar.

Sebagai manusia, ego kita seringkali menjadi penghalang bagi kita untuk menerima suatu kebenaran, meskipun kita mengetahuinya. Kita tahu ketika memberikan pengampunan pasti menghasilkan yang terbaik di dalam hidup, kita acap kali berkubang di dalam kemarahan yang tak kunjung usai.

Tahu bahwa memberi lebih membahagiakan daripada menerima, tetapi kita lebih suka menyimpan untuk diri sendiri. Dibutuhkan kerendahan hati agar terbuka pada kebenaran.

Sikap mempertahankan kebenaran yang selalu diinginkan dari kita. Manusia hendaknya mempertahankan setiap  kebenaran yang telah diketahui dan mengerti untuk ditindaklanjuti dengan perbuatan walau sulit.

Manusia hendaknya mempertanggungjawabkan hal-hal yang tidak mau kita lihat atau yang tidak bisa kita lihat karena kesalahan kita.

Kita membohongi diri sendiri jika menganggap telah mengetahui kebenaran, namun kita tidak menjalaninya. Tanpa melaksanakan semua kebenaran tak ada artinya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun