Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Meneladani Sadio Mane

18 Agustus 2020   20:09 Diperbarui: 18 Agustus 2020   20:00 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sadio (sumber: ligaolahraga.com)

Anda pecinta sepak bola? Pasti Anda pernah mengenal pemain sepak bola asal Senegal bernama Sadio Mane. Sadio Mane semula bimbang mau bergabung dengan klub Inggris Manchester United atau yang lain, akhirnya nasib mempertemukannya dengan Liverpool.

Sadio Mane dikenal sebagai pemain sepak bola profesional yang sangat sederhana. Hampir disetiap bandara yang mengharuskan ponsel dilewatkan mesin pemindai, petugas bandara dibuat terkagum dengan kesederhanaannya, Sadio selalu membawa sebuah ponsel butut, padahal semua orang tahu dia orang kaya. Sebagai pemain sayap kesebelasan papan atas Liga Inggris, Liverpool.

Sadio memiliki penghasilan 9 juta US Dollar per tahun, namun dia selalu masih membawa sebuah ponsel yang sudah retak displaynya. Kalau ditanya wartawan olahraga dia selalu berujar saya masih dapat memperbaiknya.

Saat dia didesak oleh wartawan kenapa tidak membeli ponsel baru dia hanya berujar ribuan ponsel mampu saya beli, juga 10 mobil Ferrari, 2 jet pribadi atau jam berlian tetapi apa gunanya bagi saya.

Saya berasal dari keluarga miskin dan tidak pernah mendapat pendidikan tinggi, bermain sepak bola pertama kali tanpa alas kaki, saya selamat dari masa-masa sulit saat saya terpilih bergabung di Liga Inggris. Saya lebih merasa pantas menolong bangsa saya yang masih dalam kemiskinan.

Lebih baik uang saya dipergunakan untuk membangun stadion, sekolah, membeli pakaian dan makanan bagi anak-anak Senegal. Dan saya tiap bulan masih memberikan 70 Euro untuk membantu kawasan paling miskin di Senegal untuk meningkatkan pola hidup keluarga mereka.

Saya tidak perlu memakai mobil mewah, rumah mewah, bepergian  atau berwisata ke seluruh dunia dengan pesawat business class, saya lebih bahagia dapat mengangkat harkat bangsa Senegal dari sedikit yang kehidupan telah berikan kepada saya.

Inilah kesederhanaan dan visi mulia Sadio yang patut ditiru oleh orang-orang kaya dan sukses di Indonesia. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun